
TABANAN, BALIPOST.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tabanan mencatat ada 35 kasus suspek campak hingga 27 Agustus 2025. Dari data itu, 30 kasus sudah diambil sampelnya dengan hasil 24 dinyatakan negatif. Sementara 6 sampel lainnya masih menunggu hasil laboratorium.
Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr. Ida Bagus Surya Wira Andi, mengatakan ada pula lima kasus lain ditetapkan sebagai campak klinis karena tidak memungkinkan untuk diambil sampelnya. “Seluruh kasus suspek sudah dilakukan penyelidikan epidemiologi dan pemantauan ketat selama 14 hari di wilayah masing-masing,” jelas IB Surya, Kamis (28/8).
Sebagai langkah pencegahan, kata IB Surya, pihaknya terus mendorong imunisasi dan deteksi dini jika ditemukan gejala yang mengarah ke campak. “Begitu ada laporan kasus suspek, tim kami langsung turun melakukan investigasi dan pemantauan,” tegasnya.
IB Surya menambahkan, target penemuan kasus suspek campak tahun 2024 dan 2025 minimal menemukan 20 kasus suspek. “Dengan temuan 35 kasus suspek di 2025 ini, artinya kewaspadaan kita semakin meningkat. Tahun 2024 lalu, Tabanan mencatat 37 kasus suspek,” paparnya.
Terkait dengan kasus campak ini, Dinkes mengimbau masyarakat untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala seperti demam, batuk, pilek, atau ruam kemerahan pada kulit, agar penanganan bisa dilakukan lebih cepat. (Dewi Puspawati/balipost)