Proses belajar mengajar anak SD di salah satu sekolah di Denpasar. (BP/may)

DENPASAR, BALIPOST.com – Capaian literasi anak didik menjadi salah satu indikator kualitas pendidikan. Saat ini, Pemkot Denpasar menghadapi tantangan terkait kualitas pendidikan yaitu, penurunan capaian literasi dan numerasi.

Untuk anak SD mengalami penurunan, sedangkan untuk jenjang SMP mengalami kenaikan.

Pengawas sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Denpasar Ida Ayu Cintiya, Rabu (27/8) mengatakan, pada jenjang SD, kemampuan literasi mengalami penurunan di 2025 dibandingkan 2024.

Baca juga:  Siswa Pengungsi Banyak yang Pulang, Proses Belajar di Klungkung Kembali Normal

Capaian literasi pada 2024 sebesar 88,5, sedangkan di 2025 sebesar 86,85. Sementara pada indikator kemampuan numerasi meningkat dari 75,54 menjadi 81,81.

Pada jenjang SMP, kemampuan literasi 2025 meningkat menjadi 94,51, naik dari 2024 yang besarannya 93,78. Sementara kemampuan numerasi anak SMP menurun dari 90,01 menjadi 89,95 pada 2025.

Ia menjelaskan pengawasan kualitas pendidikan di Denpasar sudah berada di level baik. “Tahun sebelumnya pengawas sangat minim, 1 pengawas bisa memiliki binaan hampir 50 sehingga pengawasan tidak efektif dilakukan,” ujarnya.

Baca juga:  Gubernur akan Lobi RUU Provinsi Bali Masuk Prolegnas Prioritas 2020

Diterangkannya, poin utama untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah peningkatan literasi dan numerasi karena anak- anak sekarang bisa membaca, namun tidak paham tulisan atau bacaan tersebut.

“Jika satu pengawas membina 10 sekolah, saya yakin pembinaan akan lebih intens,” imbuhnya. (Citta Maya/balipost)

 

BAGIKAN