
SINGARAJA, BALIPOST.com – Kasus saling tebas yang sempat menghebohkan warga Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Buleleng, akhirnya berakhir damai.
Kasus melibatkan Fauzi (51) dan Sohihul Islam (49), warga Banjar Dinas Barat Jalan, Desa Pegayaman, diselesaikan lewat mekanisme restorative justice (RJ) di Mapolres Buleleng.
Kasat Reskrim Polres Buleleng, AKP I Gusti Nyoman Jaya Widura, Jumat (15/8), mengatakan bahwa kasus ini resmi diselesaikan melalui RJ pada Kamis, 14 Agustus 2025 kemarin. Perdamaian keduanya diselesaikan secara damai disaksikan langsung perbekel dan tokoh masyarakat Desa Pegayaman.
“Sudah dilakukan gelar khusus RJ, intinya mereka berdua sepakat berdamai, cabut laporan. Jadi sudah clear,” ujar Widura.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, peristiwa bermula dari halusinasi yang dialami Fauzi. Ia datang ke rumah Sohihul dengan mengendarai sepeda motor sambil membawa senjata tajam.
Saat Sohihul menanyakan maksud kedatangannya, Fauzi justru langsung menyerang. Serangan itu berhasil ditangkis, namun menyebabkan Sohihul mengalami bengkak, memar di kedua tangan, retak tulang, dan luka di rahang kiri.
Karena situasi terdesak, Sohihul mengambil sabit di belakang pintu rumah untuk membalas. Sabit tersebut mengenai Fauzi sebanyak dua kali. Warga yang mendengar keributan segera datang melerai, kemudian melapor ke perbekel dan diteruskan ke Polsek Sukasada. Polisi mengamankan barang bukti berupa logam behel dan besi tumpul berbentuk trisula.
Keduanya sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Widura mengungkapkan, perkelahian ini diduga dipicu oleh kondisi psikologis Fauzi.
“Intinya ada bisikan untuk menyerang korban. Waktu kami tanya ke korban, si pelaku ini juga ngomongnya ngalor ngidul. Salah satunya menuduh Sohihul pasang penyadap. Tapi Fauzi sudah dibawa berobat ke ahli jiwa di rumah sakit,” ucapnya.
Diketahui, peristiwa ini pertama kali terjadi pada Selasa, 29 Juli 2025 pagi, di Banjar Dinas Timur, Desa Pegayaman. Saat itu, Sohihul yang baru pulang dari masjid diserang secara mendadak dengan senjata tajam berbentuk trisula. Pertarungan sengit pun tak terhindarkan, hingga keduanya mengalami luka serius dan harus dirawat intensif di rumah sakit. (Yudha/Balipost)