Pegiat bank sampah dari Yayasan Bali Wastu Lestari Ni Wayan Riawati (BP/Ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Bank sampah induk Bali Wastu Lestari (BWL) mampu menyerap sampah plastik dari seluruh sarana pengumpul sebanyak 4.500 ton per tahun. Hal itu membuat BWL mampu menghasilkan nilai ekonomi sebesar Rp13 Miliar.

Pegiat bank sampah dari Yayasan Bali Wastu Lestari Ni Wayan Riawati mengatakan, saat ini jumlah total sarana pengumpul BWL yaitu 524 bank sampah, 10 pengepul, 10 TPS3R, 16 bank sampah induk. Sarana pengumpulnya tersebar di seluruh Bali. Total penerima manfaatnya atau nasabah penabungnya mencapai 500.000 orang.

Baca juga:  Dari Tambahan Warga Bali Meninggal Akibat COVID-19 Naik hingga Melesunya Bisnis Maskapai

Komposisi sampah yang masuk ke BWL yaitu 54,68 persen sampah organik, plastik dan karet 12,07 persen, debu 11,42 persen, kertas 7,87 persen, kaca 3,29 persen, kayu bambu 3,19 persen, bata kerami, 2,65 persen, kain 1,99 persen, logam 0,83 persen.

Bersama Bali Recycle Center (BRC), BWL berupaya membangun kesadaran sampahku tanggung jawabku. Namun dalam gerakan ini ada beberapa kendala yang dihadapi diantaranya, kesadaran masyarakat masih rendah, persepsi masyarakat bahwa penanganan sampah hanya tanggung jawab pemerintah, dan tumpukan sampah di TPA terus meningkat.

Baca juga:  Hampir 8 Dekade, Puri Mengwi Kembali Gelar "Abhiseka Cokorda"

Sejak 2010 bergerak hingga saat ini semakin besar, ia memproyeksi keberadaan bank sampahnya berdampak pada lingkungan, sosial dan ekonomi. Pada lingkungan berdampak pada terkelolanya volume sampah, urban farming, pemulihan lahan, terjaganya kebersihan dan kesehatan umum.

Sementar dampak ekonomi yaitu volume pendapatan naik, kesempatan kerja, ketahanan pangan keluarga.Menurutnya nilai ekonomi yang bisa didapatkan anggota bank sampah terutama rumah tangga, dari upaya mengelola sampah yaitu Rp5.000-Rp10.000 per bulan. Meski sedikit, sampah tersebut toh hilang dari rumah dengan cara yang benar, sekaligus tak ada iuran yang dikeluarkan untuk biaya angkut sampah yang berkisar antara Rp20.000 sampai Rp100.000.

Baca juga:  Jaga Kelestarian Lingkungan, Konsumen Diajak Kurangi Plastik Sekali Pakai

“Artinya jika dikumpulkan dalam setahun walaupun sedikit ada nilai yang dapat mereka manfaatkan. Itu kondisi pada rumah tangga dengan anggota keluarga 5 orang. Memang sedikit hasilnya karena prinsip edukasi kami itu pengurangan, reduce. Kalau masih ada sampah, ya pilah, supaya bisa dibawa ke bank sampah,” tandasnya. (Citta Maya/Balipost)

 

 

BAGIKAN