Uji coba shuttle listrik di kawasan Danau Tamblingan, Mertasari, Sanur (BP/Ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Uji coba shuttle listrik di kawasan Sanur yang dimulai 6 Agustus, diminati warga negara asing (WNA). Selain itu, masyarakat juga antusias mencoba shuttle listrik termasuk ibu-ibu yang akan ke pasar.

Petajuh Pengraksa (Wakil Bidang Umum Administrasi) Bupda Desa Adat Intaran, I Wayan Robi Meranggi, Kamis (7/8) mengatakan, pada uji coba ini, pemanfaatan shuttle listrik masih gratis. Sehingga gambaran jumlah penumpang belum bisa dipastikan.

“Untuk data akurat kami sedang proses pemasangan teknologi tap on bus seperti di Trans Metro Dewata. Jadi secara akurat belum ada datanya,” ujarnya.

Namun secara pengamatannya load factor setiap unit shuttle dengan kapasitas 9 penumpang rata-rata terisi 2-3 orang. “Jadi bisa dikatakan load factor rata-rata 30 persen,” ujarnya.

Penumpang shuttle didominasi oleh Warga Negara Asing (WNA). Sedangkan pada pagi hari, shuttle listrik banyak dimanfaatkan ibu-ibu ke pasar. “Kalau pagi-pagi lumayan ibu-ibu ke Pasar Sindhu sudah mulai naik shuttle,” ujarnya

Baca juga:  Mesin Incinerator Diuji Coba di TPA Butus

Menurutnya tingkat keterisian shuttle listrik yang belum optimal karena termasuk transportasi umum baru dan diakui jangkauan sosialisasinya belum luas.

Rute shuttle listrik dapat dilihat di aplikasi Trans Metro Dewata (TMD) yang mana sistem shuttle listrik telah terintegrasi dengan TMD. “Untuk rute dan pergerakan unit ada disana bisa dipantau real time,” imbuhnya.

Uji coba gratis akan dilakukan hingga 31 Aguatus. Layanan ini bertujuan untuk memberikan kemudahan mobilitas, mengurangi kepadatan lalu lintas serta mendorong penggunaan transportasi umum yang lebih nyaman, efisien dan ramah lingkungan.

“Dengan memanfaatkan fasilitas shuttle ini, masyarakat tidak hanya dimudahkan dalam perjalanan, tapi juga turut mendukung terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat,” ujarnya.

Shutle ini terselenggara atas kolaborasi Bupda Intaran Sanur dan Sanur Bersatu Transport dengan dukungan Pemerintah Kota Denpasar, Dinas Perhubungan Denpasar serta mitra pembangunan WRI Indonesia. Inisiatif ini harapannya dapat mendukung ketersediaan transportasi umum yang andal di wilayah pariwisata Desa Adat Intaran Sanur.

Baca juga:  Ideologi Pasar Sebabkan Pariwisata Berkualitas Sulit Diwujudkan

Rute shuttle listrik yaitu dari Pantai Mertasari hingg Jalan Wira. Adapun pemberhentian sepanjang jalan tersebut yaitu Mercure utara, Sudamana, Bhineka, SPKLU Sanur, Halte Duyung barat, Andaz, 101 barat, Soya barat, Icon Mall barat, Pasar Sindu Sanur. Lalu ketika kembali dengan lajur di timur, pemberhentiannya yaitu Pasar Sindu timur, Icon Mall timur, 101 timur, Hotel Hyatt, Massimo timur, artshop Cemara, Prama, Mercure selatan (pos).

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Kota Denpasar I Ketut Sriawan mengatakan pada tahap awal akan disiapkan 6 bus namun tahun ini totalnya disiapkan 12 bus.

Sebanyak 6 unit bus dengan kapasitas 11 orang disiapkan untuk itu dengan headway (selang waktu atau jarak antar kendaraan) setiap 15-20 menit. “Disiapkan 12 bus tapi sampai pertengahan September ini baru 6 unit,” ujarnya.

Baca juga:  2018, Pertumbuhan Kredit Perbankan Nasional Terbaik Sejak 4 Tahun Terakhir

Rutenya simpang Segara Ayu – sentral parkir Mertasari (PP). Sriawan menjelaskan shuttle bus listrik merupakan salah satu program penataan sistem transportasi yang terintegrasi di wilayah sanur. Tujuan layanan shuttel bus ini adalah untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi di kawasan Sanur khususnya di Jalan Danau Tamblingan sehinggga mampu mewujudkan kawasan Sanur yang rendah emisi.

Selain itu menurutnya program ini memberikan solusi bagi usaha yang tidak memiliki ruang parkir karyawan agar menggunakan layanan ini untuk karyawannya sehingga tidak ada yang parkir di badan jalan.

Angkutan ini memberikan layanan tidak hanya bagi wisatawan tapi juga masyarakat lokal yang berkunjung ke kawasan Sanur untuk memudahkan perpindahan ke obyek yang lain disekitarnya. “Dan layanan ini terintegrasi dengan layanan BRT angkutan Trans Metro Dwata yang melintasi Sanur dan sekitarnya,” ujarnya. (Citta Maya/Balipost)

 

 

 

BAGIKAN