Rapat Komisi II DPRD Buleleng Bersama Sejumlah Dinas. (BP/Yud)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Komisi II DPRD Kabupaten Buleleng mendorong Pemerintah Kabupaten Buleleng untuk segera melakukan pemerataan pemasangan lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) di seluruh kecamatan, terutama di wilayah pelosok yang hingga kini masih gelap gulita. Minimnya penerangan dinilai berisiko bagi keselamatan warga, khususnya saat beraktivitas di malam hari.

Ketua Komisi II DPRD Buleleng, Wayan Masdana, menegaskan bahwa penerangan jalan merupakan kebutuhan dasar masyarakat yang harus mendapat perhatian serius dari pemerintah. Pihaknya pun telah mengusulkan agar pemerataan pemasangan PJU menjadi salah satu prioritas pembangunan.

“Masalah penerangan jalan ini harus menjadi perhatian agar keadilan dirasakan semua kecamatan. Masih banyak desa di pelosok yang kondisinya sangat gelap. Ini tentu membahayakan warga, apalagi untuk aktivitas malam hari,” ujar Masdana, Rabu (6/8).

Baca juga:  Jelang Habis Masa Baktinya, DPRD Buleleng Sahkan 2 Perda

Masdana juga menyampaikan dukungannya terhadap kebijakan Pemkab Buleleng yang mulai menerapkan sistem meterisasi PJU. Inovasi ini dinilai mampu menghemat anggaran penerangan jalan hingga 70 persen. Meski demikian, ia mengakui masih dibutuhkan anggaran yang cukup besar untuk menuntaskan program tersebut secara menyeluruh.

“Saat ini masih diperlukan dana sebesar Rp 64 miliar untuk menuntaskan meterisasi PJU. Tahun ini kita baru bisa anggarkan Rp1,4 miliar. Harapan kami, kedepan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terus meningkat agar target ini bisa segera tercapai,” katanya.

Baca juga:  Gubernur Koster Ajak PKK Bergerak Bantu Masyarakat Hingga Dorong Penggunaan Produk Lokal Bali

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Buleleng, Gede Gunawan Adnyana Putra, memaparkan bahwa dari total lebih dari 16 ribu unit PJU yang tersebar di Buleleng, baru sekitar 9 ribu unit yang sudah ter meterisasi. Menariknya, meski jumlahnya lebih banyak, PJU per kwh justru memiliki biaya listrik yang jauh lebih hemat.

“Dari 16 ribu lebih PJU, yang sudah ber kwh 9 ribuan. Biaya listriknya hanya sekitar Rp 450 juta per bulan. Sementara yang belum berkah jumlahnya lebih sedikit, tapi justru membebani anggaran hingga Rp 900 juta per bulan,” jelasnya.

Baca juga:  Akibat Air Meluber Jalan di Dusun Serai Putus

Gunawan menyebutkan, efisiensi dari meterisasi ini akan dialokasikan untuk pemasangan PJU baru dan perbaikan titik-titik penerangan yang rusak. Tahun ini, Dishub Buleleng menargetkan pemasangan PJU di 92 titik dan perbaikan di 150 titik.

Bahkan, sebagai bagian dari persiapan kegiatan Gerak Jalan 45 Kilometer dewasa putra, Dishub akan menghidupkan 93 titik lampu mati di jalur timur. “Kami siap atensi 93 titik mati di jalur timur yang akan dilalui peserta gerak jalan. Selain itu, pemasangan lampu baru direncanakan di Desa Wanagiri, Pemuteran, Tajun, Pancasari, dan beberapa ruas jalan lainnya,” ujarnya. (Yudha/Balipost)

 

 

BAGIKAN