
SINGARAJA, BALIPOST.com – Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Paket Agung merayakan momen bersejarah satu setengah abad berdirinya lembaga pendidikan ini dengan cara yang istimewa pada Jumat (1/8).
Tak sekadar perayaan ulang tahun, momentum ini dijadikan ajang napak tilas sejarah yang erat kaitannya dengan keluarga Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno.
Para siswa, guru, alumni, dan warga sekitar mengikuti jalan santai yang menyusuri sejumlah titik bersejarah di kawasan Buleleng. Perjalanan dimulai dari halaman sekolah, lalu melintasi Jalan Veteran dan Jalan Gunung Batur, menuju rumah kost Raden Soekemi Sosrodihardjo, ayahanda Soekarno yang masih berdiri kokoh tidak jauh dari sekolah.
Di pekarangan rumah ini tumbuh sebuah pohon belimbing besi, yang diyakini sebagai tempat ditanamnya ari-ari anak pertama pasangan Raden Soekemi dan Nyoman Rai Srimben, yaitu Raden Soekarmini atau Ibu Wardoyo, kakak kandung Bung Karno.
Rute napak tilas kemudian berlanjut ke Lingkungan Bale Agung tempat di mana masa muda Nyoman Rai Srimben dijalani sebelum peserta kembali ke sekolah untuk mengikuti serangkaian acara budaya dan edukatif.
Di halaman sekolah, suasana semakin hidup dengan pementasan drama sejarah yang mengangkat kisah asmara antara Raden Soekemi dan Nyoman Rai Srimben, orangtua dari sang Proklamator.
Tak hanya itu, panitia juga menggelar pameran barang-barang antik bernilai sejarah tinggi. Kursi dan bangku kayu tua, lemari peninggalan tahun 1928, bel kuno, serta buku induk siswa zaman dahulu dipamerkan sebagai saksi bisu perjalanan panjang sekolah ini.
Ketua Panitia, I Ketut Wiratmaja, menegaskan bahwa perayaan ini bukan sekadar seremoni ulang tahun, melainkan bentuk penghormatan terhadap sejarah yang melekat erat dengan tanah kelahiran Bung Karno. “Kami ingin satu setengah abad SDN 1 Paket Agung dikenang sebagai perayaan penuh makna. Ini bukan hanya milik sekolah, tapi milik Buleleng,” ujar Wiratmaja.
Wiratmaja juga mengapresiasi semangat gotong royong para alumni lintas angkatan yang turut membantu menyukseskan acara ini. “Banyak alumni pulang kampung demi mendukung acara ini. Kebersamaan seperti inilah yang membuat perayaan menjadi lebih bermakna,” tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng, Gede Suyasa menekankan pentingnya pelestarian nilai historis SDN 1 Paket Agung yang berdiri sejak tahun 1875. “Raden Soekemi bukan hanya meninggalkan nama besar, tapi juga jejak fisik perjuangan. Pohon belimbing besi dan kamar kos beliau adalah bukti sejarah yang harus dijaga,” katanya.
Suyasa juga berjanji akan mengusulkan penambahan ruang kelas dan mendorong Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) untuk membangun ruang khusus penyimpanan artefak sejarah. “Lemari tua, buku induk siswa, meja kayu dan bel kuno adalah warisan yang harus dirawat. Ini bukan sekadar benda, tapi fondasi nasionalisme generasi muda,” tandasnya. (Yudha/Balipost)