
DENPASAR, BALIPOST.com – Langit Pantai Mertasari Sanur, Kamis (31/7), dipenuhi dengan warna warni ceria karena digelarnya Rare Angon Festival.
Berbagai layangan dengan bentuk yang lucu, unik, dan beragam warna telah mengudara, menarik perhatian ribuan pengunjung. Para fotografer antusias mengabadikan setiap momen.
Ketua Panitia Festival Rare Angon, Gede Eka Surya Wirawan, menjelaskan bahwa fokus utama festival internasional ini adalah hiburan dan edukasi, bukan kompetisi. “Kalau untuk internasional kita fokus festival, bukan kompetisi. Jadi, layangan ini kita jadikan hiburan dan edukasi,” ujarnya saat ditemui di lokasi.
Pernyataan ini menegaskan bahwa tujuan acara ini adalah untuk menampilkan keindahan seni layangan dari berbagai negara, sekaligus memberikan pengalaman yang mendidik bagi masyarakat tentang budaya dan tradisi layang-layang.
Di antara kerumunan pengunjung, terlihat banyak fotografer profesional maupun amatir yang sibuk membidik lensa kamera mereka ke arah langit. Salah satunya adalah Gabriella Okki Alfian, seorang pencinta fotografi yang datang untuk kedua kalinya ke festival ini.
“Saya sudah dua kali datang untuk memotret momen dalam festival ini, karena objeknya sangat menarik, tidak biasa, dan karena saya pencinta fotografi, ingin memiliki foto seperti ini sebagai koleksi,” ungkapnya dengan antusias.
Menurut Gabriella objek yang paling menarik perhatiannya adalah layangan tradisional Bali, terutama layangan Janggan. Layangan Janggan dikenal memiliki ciri khas yang sangat memikat, yaitu perpaduan warna merah, putih, dan hitam yang dalam budaya Bali dikenal sebagai warna Tridatu.
“Kombinasi warna ini memiliki makna filosofis yang mendalam dan menjadi daya tarik visual yang kuat,” ujarnya.
Selain warnanya yang khas, keindahan layangan Janggan juga terletak pada ekornya yang sangat panjang dan meliuk indah di udara. Keunikan inilah yang menjadikan layangan Janggan incaran utama para fotografer.
“Layangan Janggan itu sangat menarik untuk difoto karena mempunyai warna yang sangat khas yaitu warna merah, putih, dan hitam. Kalau di Bali itu namanya warna Tridatu. Di samping warna, layangan Janggan juga mempunyai ekor yang sangat panjang, indah untuk difoto,” jelas Okki.
Para fotografer berlomba-lomba mencari sudut terbaik, ide kreatif, mengekspresikan momen indah, dan menghasilkan karya foto yang memukau.
Lebih lanjut, Gabriella juga menyoroti momen kebersamaan para peserta saat menaikkan layangan sebagai salah satu adegan paling menarik untuk diabadikan. Keserempakan dan kolaborasi yang terlihat saat puluhan atau bahkan ratusan layangan dinaikkan secara bersamaan menciptakan pemandangan yang menakjubkan, menjadi daya tarik tersendiri bagi para pencinta fotografi.
Momen-momen inilah yang banyak diburu untuk diabadikan dalam bingkai foto, menangkap esensi kebersamaan dan kegembiraan yang terpancar dari setiap peserta festival.
Festival Layangan Internasional ini dijadwalkan berlangsung selama dua hari dan diharapkan akan terus menarik lebih banyak pengunjung serta fotografer untuk menikmati keindahan langit Sanur yang dihiasi layangan-layangan unik dari seluruh dunia. (Suka Adnyana/balipost)