
DENPASAR, BALIPOST.com – Sekolah dasar (SD) Widya Sakti yang merupakan sekolah swasta di Penatih, Denpasar, pada penerimaan siswa baru tahun ajaran 2025/2026 minim memperoleh murid.
Kepala SD Widya Sakti, Penatih I Wayan Karsana ditemui saat pelaksanaan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS), Kamis (24/7) mengatakan, tahun ini hanya mendapat 8 murid, yaitu 4 perempuan dan 4 laki-laki.
Meski hanya mendapat 8 murid, MPLS tetap digelar. “MPLS tetap berjalan, karena itu bekal bagi anak-anak mengenal lingkungan sekolah,” ujarnya.
Menurutnya, minimnya SD swasta mendapat murid karena sistem penerimaan murid baru (SPMB) tahun ini berbeda dengan tahun lalu, yaitu menggunakan jalur domisili. Pada tahun sebelumnya dengan sistem PPDB, pihaknya mendapat 32 murid baru dan rata-rata tahun sebelumnya 18 anak.
“Kami pihak sekolah tetap semangat untuk memberikan pembelajaran anak-anak, untuk masa depan anak-anak, itu komitmen kami untuk mengabdikan waktu kami dibidang pendidikan,” ujarnya.
MPLS di SD Widya Sakti dilaksakan selama 6 hari. Pengisi materi MPLS dengan memberdayakan guru SD Widya Sakti, bantuan dari guru SMP Widya Sakti. “Karena disana itu kalau di SD tidak ada BP, maka untuk BP SD Widya Sakti, saya minta bantuannya, itupun dengan bersurat melalaui yayasan,” ujarnya.
Dikonfirmasi, Ketua Persatuan SMP swasta (Perswada) Denpasar I Gde Eka Nuryada mengaku ada sekolah swasta yang minim mendapatkan murid, bahkan nihil. “Ada tapi setelah laporan ke dinas supaya pasti,” ujarnya.
Menurutnya, setelah laporan disampaikan ke Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Denpasar, baru diketahui masing-masing kepala sekolah.
Ke depan ia berharap pada pemerintah agar sekolah swasta bisa memperoleh murid baru. Paling tidak juklak dan juknis SPMB dipatuhi. Selain itu ia berharap agar sistem zonasi diberlakukan lagi.
“Selain itu untuk KK luar Denpasar, mohon tidak diterima, sehingga kami ada peluang masih bisa mendapatkan murid paling tidak 1 rombel kelas seperti tahun kemarin,” ujarnya. (Citta Maya/balipost)