Kepala Dinas Dikpora Jembrana, I Gusti Putu Anom Saputra. (BP/olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Dua Sekolah Dasar Negeri di Jembrana mengalami minim siswa. Bahkan salah satu SD N di Penyaringan, SD N 5 Penyaringan pada pembelajaran tahun ini nihil siswa baru.

Terkait kondisi ini, Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Jembrana akan melakukan evaluasi. Sebelumnya, sudah dua SD Negeri di Kecamatan Pekutatan dan di Kecamatan Melaya ditutup dan dilakukan regrouping karena minim murid.

Kepala Dinas Dikpora Jembrana, I Gusti Putu Anom Saputra, Rabu (23/7) mengatakan dari hasil laporan SPMB (Sistem Penerimaan Murid Baru), terdapat dua SDN yang minim murid, yakni SDN 2 Pulukan di Kecamatan Pekutatan dan SD N 5 Penyaringan di Kecamatan Mendoyo.

Baca juga:  Banyak SD Krisis Siswa, Disdikpora Klungkung Matangkan Rencana Regrouping

Dari dua SD itu, SD N 5 Penyaringan yang berada paling utara di Desa tersebut bahkan tidak dapat murid. “Dari potensi awal sebenarnya ada 2 yang mendaftar disana (SD N 5 Penyaringan), namun karena sedikit, orangtua siswa memindahkan ke SD lain yang lebih jauh masih satu desa,” kata Anom Saputra.

Sejatinya pada tahun lalu, masih ada murid yang mendaftar dan masuk ke SD tersebut. Tetapi tahun ini karena minim, sehingga kelas I kosong.

Baca juga:  Pembangunan Terminal Umum Negara akan Dilanjutkan

Sedangkan untuk SD Negeri 2 Pulukan, hanya ada sekitar 3 murid yang mendaftar. Berbeda dengan tahun sebelumnya yang menerima sekitar 15 murid.

Dari evaluasi awal, di dekat SD Negeri 2 Pulukan tersebut terdapat MI (madrasah ibtidaiyah), sehingga sebagian besar masuk ke sekolah setingkat SD yang berada di bawah Kementerian Agama tersebut. “Kalau yang SD 2 Pulukan, banyak murid yang memilih masuk ke MI. Sehingga hanya dapat murid sekitar 3 siswa,”  tambahnya.

Baca juga:  Perjuangkan Guru Honorer

Dinas Dikpora akan mengevaluasi terkait penerimaan murid baru di SDN ini. Termasuk daya saing dengan sekolah sederajat yang ada di sekitarnya.

Tahun lalu, sudah ada dua SD Negeri yang di regrouping karena juga dipicu minimnya jumlah murid di sekolah tersebut. Dan kini kedua SD tersebut ditutup. SD Negeri 1 Blimbingsari dan SD Negeri 3 Pekutatan. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN