
SEMARAPURA, BALIPOST.com – Penggabungan atau regrouping delapan Sekolah Dasar (SD) pada 2026 di Nusa Penida dilakukan Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Klungkung.
Kepala Disdikpora Klungkung, I Ketut Sujana mengatakan langkah ini dilakukan setelah ditemukan kondisi yang cukup mengkhawatirkan. Beberapa sekolah memiliki jumlah ruang belajar yang berlebihan, sementara di sisi lain terjadi kekurangan guru dan kepala sekolah.
“Dari 53 SD di Nusa Penida dengan total 325 ruang belajar, idealnya hanya dibutuhkan 178 ruang belajar untuk menampung 4.988 siswa. Ini berarti ada kelebihan sebanyak 147 ruang belajar,” ujar Sujana, Kamis (11/12).
Selain masalah ruang belajar, kekurangan tenaga pendidik juga menjadi persoalan serius. Secara total, Kabupaten Klungkung kekurangan 307 guru dan 24 kepala sekolah.
Regrouping dianggap sebagai solusi untuk menata distribusi guru dan kepala sekolah agar lebih efisien. Adapun sekolah yang akan digabung mulai 2026 yaitu SDN 2 Tanglad ke SDN 1 Tanglad, SDN 2 Sekartaji ke SDN 1 Sekartaji, SDN 6 Ped ke SDN 2 Ped, dan SDN 3 Kutampi ke SDN 5 Kutampi
Sujana menegaskan kalau sekolah-sekolah yang tergabung memiliki jumlah siswa yang sangat minim. Diapun mencontohkan SDN 2 Tanglad yang hanya memiliki 18 siswa, SDN 2 Sekartaji 23 siswa, SDN 6 Ped 28 siswa, dan SDN 3 Kutampi 33 siswa.
Selain untuk efisiensi ruang dan tenaga pengajar, regrouping juga penting untuk menjaga keberlanjutan pembiayaan sekolah. Sekolah dengan jumlah siswa sedikit berisiko mengalami kesulitan operasional karena dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dihitung berdasarkan jumlah siswa.
“Dengan langkah ini, kami berharap sekolah dapat beroperasi lebih efektif, baik dari sisi fasilitas maupun sumber daya manusia, sehingga pendidikan di Nusa Penida menjadi lebih berkelanjutan,” pungkasnya. (Sri Wiadnyana/balipost)










