
TABANAN, BALIPOST.com – Ancaman kerusakan jalan tak hanya terjadi di satu titik. Pemerintah Kabupaten Tabanan melalui Dinas PUPRPKP mulai memetakan, sejumlah titik rawan ambles untuk ditangani secara bertahap.
Namun, di tengah keterbatasan anggaran, penanganan tentunya akan dilakukan dengan sistem skala prioritas berdasarkan tingkat kerusakan.
Kepala Dinas PUPRPKP Tabanan, I Made Dedy Darmasaputra, mengatakan, dari hasil pantauan lapangan, potensi kerusakan jalan serupa seperti amblesnya jalur Kerambitan–Tibubiu di Desa Tista juga terdeteksi di beberapa lokasi lainnya.
Titik-titik tersebut di antaranya berada di Jalan Jepun (akses ke Pasar Kodok), Jalan Anggrek (depan Kantor Telkom Tabanan), serta ruas Senapahan dan Pesagi di Kecamatan Penebel.
“Beberapa titik sudah kami ukur dimensinya untuk keperluan desain penanganan. Tapi mengingat jumlahnya cukup banyak, kita harus lihat tingkat kekritisannya. Yang paling prioritas, kita tangani lebih dulu,” ujar Dedy, Kamis (17/7).
Ia menjelaskan, salah satu faktor penyebab potensi amblesnya jalan adalah saluran drainase di bawah badan jalan yang mengalami penggerusan tanah, terutama saat musim hujan.
Namun, karena kebijakan efisiensi anggaran di tahun ini, pelaksanaan perbaikan tidak bisa dilakukan serentak.
“Kami tidak bisa langsung tangani semuanya. Selain butuh kajian teknis, efisiensi anggaran juga menjadi pertimbangan. Jadi kami ambil langkah prioritas,” tambahnya.
Untuk saat ini, perbaikan jalan ambles di Desa Tista menjadi fokus utama. Langkah awal yang dilakukan adalah pengiriman material box culvert ke lokasi serta persiapan konstruksi penanganan.
“Yang di Tista sudah mulai kami kerjakan karena memang kondisinya sudah darurat,” tutupnya. (Puspawati/Balipost)