Komplotan pencuri motor terpaksa ditembak karena melawan. (BP/ken)

DENPASAR, BALIPOST.com – Tim Opsnal Polsek Denpasar Barat (Denbar) terus memburu pelaku yang meresahkan masyarakat.

Kali ini polisi meringkus komplotan pencuri kendaraan bermotor asal Bandar Lampung, Gilang Ramadhan dan Rizki Ilmahi.

Komplotan ini dibekuk di seputaran Taman Pancing, Denpasar Selatan, pada Jumat (11/7).

Karena melawan, polisi terpaksa menembak kaki kedua pelaku. Alasan mereka mencuri motor untuk taruhan judi online dan beli narkoba jenis sabu-sabu..

Kapolsek Denbar Kompol Laksmi Trisnadewi, didampingi Kasi Humas Polresta Denpasar AKP Ketut Sukadi, pada Rabu (16/7) menyampaikan pengungkapan kasus ini berdasarkan laporan korban, Luh Gede Dewi Putriani yang kehilangan motor di parkir kos-kosan, Jalan Mahendradata, Denpasar.

Baca juga:  Lagi, Pentolan Ormas Ditangkap Kasus Narkoba

Pada Kamis 10 Juli 2025 pukul 18.00 WITA, korban memarkir motornya di TKP dalam keadaan kunci stang. Setelah itu korban langsung ke kamar untuk  tidur.

Keesokan harinya, pukul 11.00 WITA korban kaget karena motor miliknya hilang. Akibat kejadian itu korban mengalami kerugian Rp24,8 juta.

Selanjutnya korban melapor ke Polsek Denbar. Setelah menerima laporan kejadian itu, Tim Opsnal dipimpin Iptu Demiral dan Panit Ipda Made Wicaksana melakukan penyelidikan.

Baca juga:  Atasi Ketergantungan Narkoba, Lingkungan Harus Mendukung Pemulihan

Petugas mendapat informasi bahwa akan ada transaksi sepeda motor bodong di wilayah Taman Pancing. Selanjutnya petugas melaksanakan pengintaian dan berhasil mengamankan pelaku.

Karena melakukan perlawanan, polisi terpaksa menembak kaki kedua pelaku. Polisi lalu mengembangkan pengungkapan kasus ini.

Saat diinterogasi, Demiral menjelaskan komplotan ini beraksi di tujuh TKP di wilayah hukum Polsek Denbar.

TKP-nya yakni di Jalan Mahendradatta, Padangsambian, dua kali di Jalan Buana Raya, Jalan Soputan, dan Jalan Gunung Guntur.

Baca juga:  Tukang Ojek Online Diamankan Antar Roti Isi Sabu ke Lapas Kerobokan

Sebelum beraksi, kedua pelaku keliling dulu dan saat melihat sepeda motor tidak dikunci stang pelaku langsung  diambil. Motor milik korban lalu distut, lalu ditawarkan di media sosial. Sebelum terjun ke curanmor, pelaku kerja sebagai sopir pick-up lalu jualan martabak. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN