Karangasem- sejumlah kendaraan besar pengangkut logistik terpaksa melintasi jalur Singaraja-Karangasem. (BP/Nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Dampak jebolnya akses jalan di Bajera Tabanan, yang berdampak pada penutupan jalur utama Gilimanuk-Denpasar sejak beberapa hari lalu, memaksa sejumlah kendaraan besar pengangkut logistik terpaksa melintasi jalur Singaraja-Karangasem.

Berdasarkan pantauan dilapangan, terlihat sejumlah kendaraan berukuran besar dan panjang mengangkut logistik terlihat melintas di wilayah Kota Amlapura. Kendaraan truk-truk besar dan bus ini datang dari arah Singaraja menuju Klungkung.

Baca juga:  2018, Badung akan Rasionalisasi Pengumpan Trans Sarbagita

Salah seorang sopir truk, Aditya asal Semarang mengaku, sejak jalur ditutup, kendaraan truk tronton yang akan menuju Denpasar diarahkan melalui jalur Singaraja-Karangasem. ”Teman saya terjebak sampai seharian tak bisa jalan,” ucapnya saat ditemui ketika sedang beristirahat, pada Jumat (10/7).

Aditya mengatakan, meski lebih jauh dari waktu tempuh biasanya, sejumlah sopir memilin melalui jalur Singaraja-Karangasem. Kata dia, selisih waktunya sampai 4 jam. “Memang sedikit jauh, tapi kalau menunggu rampung jalannya di Bajera tidak pasti. Sementara muatan harus diantar ke tempat tujuan,” imbuhnya.

Baca juga:  Tambahan Harian Kasus COVID-19 Bali Lampaui 110 Orang

Hal senada juga disampaikan sopir lain, Afriyanto asal Kediri Jawa Timur. Dia mengatakan, kalau dirinya mengantar logistik ke wilayah Mengwi Badung. “Walaupun jauh, yang penting barang sampai di tempat tujuan. Disini istirahat sebentar, nanti baru jalan lagi,” katanya. (Eka Parananda/Balipost)

BAGIKAN