
TABANAN, BALIPOST.com – Di tengah meningkatnya jumlah penduduk lanjut usia (lansia), Pemerintah Kabupaten Tabanan mengambil langkah berbeda. Bukan sekadar memberi bantuan atau ruang beristirahat, para lansia kini diajak untuk kembali belajar lewat program Sekolah Lansia yang dijalankan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Tabanan.
Program ini bukan ajang seremonial, melainkan ruang nyata bagi para orang tua untuk tetap aktif secara fisik dan mental. Mereka diajak berdiskusi, mengenal pola hidup sehat, hingga belajar keterampilan ringan yang masih relevan diterapkan di rumah maupun lingkungan sosial.
Menurut Kepala DPPKB Tabanan, Ni Wayan Mariati, pendekatan ini berangkat dari kesadaran bahwa menjadi lansia bukan berarti kehilangan peran. “Kami ingin para orang tua tetap merasa berguna. Mereka bisa terus belajar, berinteraksi, dan menjalani hidup dengan cara yang lebih sehat dan menyenangkan,” ujarnya, Selasa (8/7).
Sekolah Lansia ini mengusung konsep lansia SMART (Sehat, Mandiri, Aktif, Produktif, dan Bermanfaat). Kegiatan dilaksanakan dalam suasana santai dan komunikatif, tanpa tekanan akademik, dan difasilitasi langsung oleh tenaga pendamping lapangan.
Selama ini, lanjut Mariati, banyak lansia yang merasa terpinggirkan. Dengan adanya wadah seperti ini, mereka tidak hanya diberi aktivitas, tetapi juga tempat untuk berbagi pengalaman hidup, menjaga kesehatan, dan merasa tetap dihargai.
Program ini sudah mulai dijalankan di beberapa wilayah dan akan terus dikembangkan sesuai kebutuhan. Di lapangan, kegiatan Sekolah Lansia dirancang fleksibel, disesuaikan dengan kondisi peserta.
Materi yang diberikan pun menyentuh langsung kehidupan sehari-hari, dari pengelolaan stres, konsumsi makanan sehat, hingga tips menjaga keharmonisan dalam keluarga. (Puspawati/balipost)