Kejadian bencana yang terjadi belum lama ini di Tabanan. (BP/Bit)

TABANAN, BALIPOST.com – Hingga pertengahan tahun 2025, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tabanan menerima sebanyak 105 laporan kasus bencana alam dari seluruh kecamatan. Berdasarkan data BPBD, dominasi tertinggi masih berasal dari kejadian cuaca ekstrem dan pohon tumbang yang menyentuh angka 78 kasus.

Data yang dihimpun dari Januari hingga Juni 2025 ini mengungkap bahwa Kecamatan Kediri menjadi wilayah dengan jumlah kejadian tertinggi, yakni 26 laporan, disusul Kecamatan Marga (21 kasus) dan Kecamatan Tabanan (16 kasus). Sementara itu, wilayah dengan jumlah laporan paling sedikit adalah Pupuan (3 kasus), Selemadeg Timur (4 kasus), dan Selemadeg Barat (5 kasus).

Baca juga:  Karangasem Dikepung Bencana, Akses Jalan Putus hingga Korban Jiwa

Selain pohon tumbang akibat angin kencang, laporan lain mencakup longsor (8 titik), serta kejadian lainnya seperti tiang listrik roboh, kebakaran ringan, dan gangguan lalu lintas akibat cuaca, yang mencapai 19 kasus.

Kepala Pelaksana BPBD Tabanan, I Nyoman Srinada Giri, mengakui bahwa cuaca yang tidak menentu atau sering disebut sebagai kemarau basah menjadi penyebab utama peningkatan kejadian. “Kami tetap menerima banyak laporan, terutama saat hujan dan angin datang bersamaan. Meski musim kemarau, pohon tumbang dan tanah longsor masih terus terjadi,” ujarnya, Minggu (29/6).

Baca juga:  Pohon Tumbang Hancurkan Rumah Warga Gunaksa

Ia juga menyampaikan bahwa penanganan di lapangan kerap menghadapi kendala, terutama karena letak geografis Tabanan yang luas dan kasus bencana yang tersebar di berbagai kecamatan. “Mobilisasi tim ke lokasi butuh waktu. Kadang dalam satu hari, kami harus membagi tim ke tiga sampai empat kecamatan yang berbeda,” ungkap Srinada.

Meski demikian BPBD melalui tim reaksi cepatnya terus berupaya melakukan penanganan cepat. Untuk mengantisipasi kejadian serupa di semester kedua 2025, BPBD mengimbau masyarakat agar lebih waspada, terutama di area rawan bencana.

Baca juga:  Pemkab Bangli Usulkan Perbaikan 110 Rumah Ke Kemensos

“Segera lapor ke call center jika ada pohon yang miring, tanah retak, atau potensi bahaya lainnya. Partisipasi masyarakat sangat penting untuk pencegahan,” tutup Srinada.

Melihat cuaca yang tidak menentu belakangan ini, BPBD memperkirakan tren kemungkinan kejadian bencana di Tabanan masih bisa terjadi. Namun kolaborasi antara pemerintah dan warga diharapkan bisa menjadi kunci penting dalam meminimalisir terjadinya korban jiwa. (Puspawati/Balipost)

 

BAGIKAN