DENPASAR, BALIPOST.com – Tahun ini Desa Adat Sidakarya melaksanakan upacara Atma Wedana massal. Hingga data terakhir sudah ada 50-an peserta yang mendaftar dan ratusan peserta mendaftar matatah massal.
Bendesa Adat Sidakarya, Ketut Suka mengatakan, ini salah satu program mendukung visi Gubernur Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Atma Wedana massal ini merupakan kegiatan pertama kali dilakukan.
Lokasi pelaksanaan dipusatkan di sebelah wantilan Pura Dalem Sidakarya. Pelaksanaan upacara massal ini gratis diperuntukkan untuk krama. “Secara upakara dan pirantinya sudah bisa kami akomodir untuk semua. Keperluan lain seperti konsumsi ada punianya, tidak bisa 100 persen, karena ada saja kebutuhan lain untuk keperluan upakarnya,” katanya.
Selain program pawongan dan parhyangan, Desa Adat Sidakarya juga mengedepankan aspek lingkungan atau palemahan. Mengingat Sidakarya berada di wilayah hilir, sehingga berisiko dengan kondisi lingkungan yang tidak bersih.
Maka dari itu program menjaga loloan, pertemuan antara aliran sungai dan laut menjadi sangat krusial. Hutan mangrove juga ada di Desa Adat Sidakarya sehingga krama turut menjaga kebersihan mangrove yang juga merupakan hilir dari beberapa sungai.
Desa Adat Sidakarya juga kaya dengan palemahan yang indah. Selain memiliki tiga sungai yang harus dijaga kebersihannya, Desa Adat Sidakarya juta memiliki Pantai Sidakarya yang bersebelahan dengan Tukad Ngenjung.
Uniknya, untuk mencapai Pantai Sidakarya, krama harus melewati laut yaitu melalui Pantai Mertasasari untuk dapat sampai di Pantai Sidakarya. Namun kini, pemerintah desa telah membuka jalan dari Jalan Raya By-pass Ngurah Rai agar dapat langsung ke pantai Sidakarya, tanpa melewati Pantai Mertasari lagi. (Citta Maya/balipost)