
DENPASAR, BALIPOST.com – Penataan Pasar Kreneng memasuki babak baru. Para pedagang yang kerap berjualan di Jalan Rijasa dan Terminal Kreneng mulai direlokasi ke dalam pasar.
Tak hanya rehabilitasi fisik kecil, juga mencakup penataan pedagang di bekas terminal, termasuk penataan pasar yang dikelola dua desa di sekitar Jalan Rijasa juga dilakukan
Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara, Rabu (11/6) mengatakan, pihaknya berupaya mengembalikan tempat dan fasilitas yang ada di kawasan Pasar Kreneng sesuai fungsinya.
“Di terminal kita kembalikan fungsinya, kita bersihkan, rapikan. Ini (terminal) dulu dikerjasamakan dengan koperasi dan ternyata koperasi memfungsikan lain,” ungkapnya.
Untuk itu, dengan adanya tuntutan masyarakat yang mengingingkan Pasar Kreneng tak kumuh, Wali Kota pun menertibkan kawasan tersebut.
“Kita kan sudah memberi ruang. Sekarang jika sudah ada tuntutan dari masyarakat, betarti kami ada alasan ke koperasi untuk menyampaikan, bahwa masyarakat menginginkan agar Kreneng kembali seperti dulu, makanya kita tertibkan,” jelasnya.
Oleh karena itu proses penertiban dan penataan pun dimulai. Pihak Perumda Pasar bertugas memperbaiki bangunan, sementara Dishub menertibkan kawasan terminal ke fungsi awal. Sedangkan dua desa yaitu Desa Dangin Puri Kangin dan Sumerta Kauh, yang juga mengelola pedagang di kawasan Pasar Kreneng juga mendukung dengab mengembalikan fungsi pelataran.
“Kita sudah rapatkan dengan dua desa terdekat. Sekarang kita tinggal melakukan perbaikan dulu, setelah itu langsung relokasi,” ujarnya.
Penolakan pedagang sempat muncul namun menurutnya pedagang tak ada pilihan lain. “Daripada dibubarkan maka pedagang memilih untuk ditertibkan dengan lokasi berjualan pindah ke dalam pasar. Kalau kemarin kan mereka berjulan di tempat yang tidak semestinya, dan pemerintah sudah membijaksanai dengan memberikan tempat. Setuju, tidak setuju kita tidak punya kewenangan sejauh itu, karena dialog dengan pedagang sudah kita lakukan,” ungkapnya.
Sementara terminal yang belum berfungsi maksimal, diakui memang karena kondisi angkutan orang tidak dibutuhkan. Pihaknya akan mengkaji peruntukan terminal tersebut. “Karena pedagangnya sudah masuk ke dalam pasar, yang penting rapi,” imbuhnya. (Citta Maya/balipost)