
TABANAN, BALIPOST.com – Mengantisipasi potensi bencana akibat cuaca ekstrem, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tabanan menyiapkan langkah konkret dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 100 juta untuk penyewaan alat berat. Anggaran tersebut disiapkan guna menunjang penanganan bencana seperti longsor dan banjir yang kerap membutuhkan ekskavator dan truk angkut—alat yang hingga kini belum dimiliki secara permanen oleh BPBD.
“Alat berat sangat dibutuhkan dalam penanganan bencana, khususnya saat terjadi longsor atau jalan terputus. Karena belum ada armada tetap, kami anggarkan sewa alat berat agar respons bisa dilakukan lebih cepat,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tabanan, I Nyoman Srinada Giri, Selasa (10/6).
Langkah ini diambil sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi musim penghujan dan curah hujan tinggi yang dalam beberapa hari terakhir telah melanda sejumlah wilayah di Tabanan. Menurut Srinada Giri, cuaca ekstrem berpotensi menimbulkan berbagai bencana seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, hingga terganggunya akses transportasi.
“Kami juga mengimbau seluruh masyarakat agar tetap waspada menghadapi cuaca ekstrem, khususnya yang tinggal di wilayah rawan seperti lereng, bantaran sungai, dan daerah yang rentan longsor dan banjir,” imbuhnya.
Selain penyediaan alat dan koordinasi penanganan bencana, BPBD Tabanan juga membuka layanan pelaporan darurat. Srinada Giri menambahkan dalam situasi darurat, BPBD tentunya akan memprioritaskan evakuasi korban, pembukaan akses jalan yang terputus, penanganan banjir dan longsor, serta pendirian posko dan distribusi logistik. Semua dilakukan secara terpadu bersama instansi terkait dan relawan kebencanaan. (Puspawati/Balipost)