
NEGARA, BALIPOST.com – Bencana gelombang tinggi yang melanda pesisir selatan Kabupaten Jembrana pada Rabu (28/5) dan Kamis (29/5) menyebabkan kerusakan parah di wilayah Desa Pengambengan, Kecamatan Negara. Salah satu korban terdampak adalah Nurhayanah (45), seorang janda empat anak, yang rumahnya hancur diterjang ombak besar.
Rumah semi permanen milik Nurhayanah yang terletak di tepi pantai, tidak jauh dari Mercusuar dan Pos TNI AL, hancur akibat hantaman ombak. Bahkan, pondasi bangunan juga ikut tergerus air laut, membuat rumah tersebut tidak lagi bisa dihuni.
Nurhayanah mengatakan kejadian ombak tinggi terjadi pagi hari, dimana angin kencang mengakibatkan atap rumah terbang dan menghancurkan pondasi rumah. Saat ini, Nurhayanah bersama anak-anaknya terpaksa menumpang di rumah kerabat karena tidak memiliki tempat tinggal lain. Ia mengaku bingung harus mulai darimana untuk membangun kembali rumahnya, mengingat keterbatasan ekonomi yang dihadapi.
“Saya kerja serabutan, kadang bantu perbaiki jaring nelayan. Penghasilan paling Rp 50 ribu, kadang malah tidak ada sama sekali,” ujarnya. Nurhayanah selama ini tinggal sendiri merawat anak-anaknya setelah ditinggal suaminya meninggal dunia 2018 akibat sakit. Sejak itu ia menjadi tulang punggung keluarga. Empat anaknya masih bersekolah dan membutuhkan biaya hidup serta pendidikan.
Nurhayanah berharap ada uluran tangan dari pemerintah atau pihak dermawan untuk membantu membangun kembali rumahnya yang hancur total. Usai bencana, Nurhayanah telah menerima bantuan berupa sembako dan perlengkapan rumah tangga dari relawan kemanusiaan serta dari BPBD Jembrana. Meski begitu, ia berharap bantuan jangka panjang berupa pembangunan rumah bisa segera terealisasi. (Surya Dharma/balipost)