Salah satu ruas jalan yang rusak akibat mobilitas truk, di Desa Dawan Kaler. (BP/Gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Ruas-ruas jalan di beberapa desa di Kecamatan Dawan kian hancur. Hujan lebat dalam beberapa pekan terakhir, semakin mempertegas kerusakan itu, terlihat sejumlah kubangan besar di tengah jalan.

Kerusakan ruas jalan diduga dipicu padatnya arus lalu lintas truk bermuatan tanah uruk. Seperti yang terlihat di Desa Dawan Kaler, Kecamatan Dawan, akses jalannya sudah hancur lebur. Akses jalan yang awalnya beraspal, kini bercampur lumpur dan air hujan.

Kondisi demikian, sangat memprihatinkan. Selain pengerukannya liar, juga banyak merusak fasilitas umum. “Kami sudah inventaris semua jalan di Dawan yang rusak akibat dilalui truk tersebut. Seluruh titik kerusakan sudah kami ajukan proposal untuk mendapatkan Dana BKK (Bantuan Keuangan Khusus) ke Gubernur Provinsi Bali,” kata Kepala Dinas PUPRPKP (Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Pemukiman) Kabupaten Klungkung, Made Jati Laksana, saat dihubungi, Senin (18/7).

Baca juga:  Pemda Diminta Serius Tegakkan Kebijakan Prokes

Namun, dia belum bisa memastikan, apakah proposalnya ini, sudah disetujui atau tidak oleh Gubernur Bali. Mengingat kerusakan yang ditimbulkan sudah sangat parah dan sangat diharapkan warga sekitar, agar dapat ditangani segera oleh pemerintah daerah.

Pengerukan bukit untuk mendapatkan tanah uruk, diperuntukkan untuk melakukan pematangan lahan di eks Galian C Klungkung, terkait pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali (PKB), yang digagas Pemprov Bali. “Dari 12 titik ruas jalan yang rusak, panjang jalannya yang rusak lebih kurang 17,9 km. Mudah-mudahan proposal dana BKK yang kami ajukan, segera disetujui dari bapak gubernur,” terangnya.

Baca juga:  Wajah Baru PKB di Bali Era Baru

Warga sekitar sangat berharap agar kerusakan akses jalan yang ditimbulkan ada dari aktivitas truk ini, segera dapat tertangani sampai tuntas. Sebab, sudah banyak pihak yang berteriak terkait bagaimana dengan penanganan akses jalan yang rusak ini, mulai dari warga, tokoh masyarakat hingga anggota DPRD Klungkung. Tetapi belum juga ada kepastian, akan seperti apa pertanggungjawabannya.

Ketua Komisi II DPRD Klungkung Nengah Ariyanta, saat dihubungi Senin (18/7), juga belum berani menyampaikan sikap tegasnya. Bagaimana intervensi Komisi II yang membidangi infrakstruktur, dalam upaya untuk segera merealisasikan harapan publik setempat, belum terlihat jelas.

Baca juga:  Mantan Kepala BNPB Doni Monardo Tutup Usia

Hasil rapat kerja Komisi II dengan eksekutif beberapa pekan lalu, yang mendorong adanya langkah tegas terhadap maraknya pengerukan liar, juga tak membuahkan hasil. Karena faktanya aktivitas pengerukan liar masih berlangsung seperti biasa.

“Besok, kami rencana (sidak) ke TOSS Negari. Sementara yang lain (terkait aktivitas pengerukan liar dan dampak jalan rusak di Dawan), kami koordinasikan besok,” kata Ariyanta. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN