
MANGUPURA, BALIPOST.com – Sekolah Dasar Negeri (SDN) 6 Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, selangkah lebih maju dibandingkan sekolah lainnya. Di tengah kemajuan teknologi, sekolah ini tidak lagi menggunakan absensi siswanya secara manual, melainkan dengan sistem digital.
Sistem tersebut, dikembangkan langsung oleh Kepala SDN 6 Benoa, I Wayan Wita, sebagai jawaban atas kebutuhan para orang tua murid, khususnya mereka yang bekerja di sektor pariwisata.
“Dengan jadwal kerja yang dinamis dan sering kali tidak menentu, banyak orangtua mengaku kesulitan memantau kehadiran serta jadwal kegiatan anak-anak mereka di sekolah. Sistem ini sebagai solusi yang efisien untuk tantangan itu,” ungkap Wayan Wita, Jumat (23/5).
Menurutnya, dengan penerapan sistem teknologi pemindaian QR code yang terintegrasi dengan WhatsApp. Aplikasi ini memungkinkan orangtua menerima notifikasi kehadiran anak mereka hanya dalam hitungan detik setelah siswa tiba di sekolah.
“Siswa cukup menunjukkan kartu pelajar yang dilengkapi QR code, yang kemudian dipindai menggunakan kamera ponsel guru atau alat pemindai khusus yang telah disiapkan pihak sekolah,” katanya.
Dikatakan, setelah kode terbaca, sistem secara otomatis mengirimkan pesan ke WhatsApp orang tua tanpa perantara atau proses manual tambahan. “Ini adalah bentuk komitmen kami untuk menjadikan sekolah sebagai institusi yang adaptif terhadap kemajuan teknologi,” katanya.
Selain memberikan kemudahan bagi orangtua, sistem ini juga memberi dampak positif langsung kepada guru dan siswa. Proses absensi yang sebelumnya memakan waktu hingga 15 menit kini dapat dipangkas secara signifikan.
“Ini memberikan waktu belajar yang lebih panjang dan efisien bagi siswa, serta meringankan beban administratif para guru,” ucapnya.
Wita menambahkan sistem yang diterapkan bukan hanya sekadar aplikasi, melainkan jembatan informasi antara sekolah dan rumah yang bekerja secara real-time.
“Sekarang, guru bisa langsung memulai proses belajar tanpa harus repot mencatat kehadiran secara manual, dan orang tua pun merasa lebih tenang karena mendapat kepastian bahwa anak mereka telah sampai di sekolah,” terangnya.
Inovasi ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain di Bali, bahkan di seluruh Indonesia, dalam mengadopsi teknologi yang relevan dan berdampak langsung pada peningkatan mutu pendidikan. (Parwata/Balipost)