Ilustrasi - Anak-anak menikmati program makanan bergizi gratis (MBG) yang digelar KOREM 043 Gatam. (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mampu meningkatkan quality time atau waktu berkualitas antarsiswa di sekolah.

“Anak-anak sekarang kan jarang sekali makan bersama di sekolah. Dengan MBG, ada satu waktu setiap hari, mereka selalu makan bersama, bahkan di salah satu daerah itu mereka sampai ngampar (duduk bersila di lantai), makan berhadap-hadapan bersama setiap hari sambil ngobrol,” kata Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana di Jakarta, dikutip dari kantor berita Antara, Senin (7/7).

Menurut dia, waktu berkualitas tersebut juga dapat meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya gizi seimbang dari makanan yang sehari-hari mereka santap di sekolah dari Program MBG. “Mereka kan sambil melihat juga apa yang dimakan temannya, jadi ada yang tadinya tidak suka sayur, jadi suka sayur,” ujar dia.

Baca juga:  RUPSLB, BRI Tegaskan Komitmen Terapkan Keuangan Berkelanjutan

Dadan mengemukakan, edukasi terhadap gizi kepada masyarakat kini semakin meningkat sejak hadirnya MBG, utamanya bagi anak-anak Indonesia yang sebagian besar (60 persen) tidak memiliki akses terhadap gizi seimbang.

“60 persen anak-anak kita tidak punya akses terhadap gizi seimbang. Kalau mereka makan, asal ada nasi, bala-bala (bakwan), ada mi, kecap kerupuk, itu sudah dianggap mengenyangkan, tetapi kalau di MBG kan ada karbohidrat (nasi, singkong, dll), lauk-pauk seperti telur, daging, ada buah, sayur, dan sesekali susu,” paparnya.

Menurut dia, MBG tidak hanya meningkatkan kualitas hidup dengan gizi seimbang dan memperbaiki pertumbuhan badan, tetapi yang paling penting yakni mengedukasi siswa dan meningkatkan kesadaran mereka akan makanan bergizi seimbang.

Baca juga:  KPU Tetap Gelar Kampanye Metode Debat Capres-Cawapres

“Kita mulai dari anak-anak, begitu mereka biasa disajikan variasi menu dengan komposisi gizi seimbang, maka akan masuk di dalam alam bawah sadar bahwa makanan harus seperti itu, kemudian nanti akan disampaikan ke orang tuanya, kalau makan itu harus begini,” tuturnya.

Sebelumnya, BGN juga mengumumkan penerima manfaat makan bergizi gratis (MBG) per pekan pertama Juli 2025 hampir mencapai 7 juta orang, yang makanannya disalurkan oleh 1.873 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di berbagai daerah.

“(Jumlah penerima sementara MBG, red) ini sudah melebihi dari total penduduk Singapura,” kata Staf Khusus BGN Redy Hendra Gunawan dalam siaran resminya yang disiarkan Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) di Jakarta, Minggu (6/7).

Baca juga:  Siswa di Banyuwangi Dapat Uang Saku Gratis Rp 15.000 per Hari

Redy melanjutkan pada pekan kedua Juli 2025 bakal ada tambahan 473 unit SPPG yang akan mengoperasikan dapur-dapur MBG. Alhasil, total SPPG yang beroperasi pada pekan kedua Juli 2025 ditargetkan mencapai 2.200 unit.

“Ini sudah melebihi target dari BGN yang menargetkan Juli akan beroperasi sejumlah 1.994 SPPG,” katanya.

Redy menyebutkan BGN saat ini dalam proses mempercepat verifikasi mitra-mitra SPPG, yang jumlahnya kurang lebih 4.000 unit. Harapannya, BGN menargetkan pada Agustus 2025 penerima MBG mencapai 24 juta orang, dan jumlah SPPG sebesar 8.000 unit. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN