Warga di Desa Manggis, Karangasem melakukan tradisi ngemumu. (BP/Antaranews.com)

DENPASAR,BALIPOST.com – Pulau Bali dikenal dengan ragam tradisi sakral yang diwariskan secara turun-temurun. Salah satu yang unik dan jarang diketahui adalah Tradisi Ngemumu yang dilaksanakan oleh masyarakat Desa Adat Manggis, Kecamatan Manggis, Karangasem.

Ritual ini memiliki tujuan utama untuk menetralisir energi negatif di lingkungan desa. Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang tradisi tersebut:

Dilaksanakan Setiap Tilem Sasih Kedasa

Tradisi Ngemumu rutin digelar setiap Tilem Sasih Kedasa, atau sekitar sebulan setelah Hari Raya Nyepi. Momen ini dianggap tepat untuk membersihkan desa secara spiritual.

Baca juga:  DPO Penggelapan Mobil Sewaan Ditangkap, Kerugian Miliaran Rupiah

Menggunakan Obor dari Danyuh

Dalam prosesi ini, masyarakat membakar danyuh (daun kelapa kering) yang dijadikan obor, lalu berjalan menuju Pura Dalem. Api ini dipercaya dapat membakar dan menghalau energi jahat.

Hanya Diikuti oleh Kaum Laki-laki

Tradisi ini diikuti oleh laki-laki dari 14 banjar adat di Desa Manggis. Mereka membawa obor sambil berjalan menuju kuburan desa dalam sebuah prosesi yang sakral dan khidmat.

Baca juga:  Dua Tahun Kerap Dicaci Maki, Salim Gelap Mata

Bagian dari Rangkaian Usaba Dalem dan Nyepi Adat

Ngemumu merupakan pembuka menuju upacara besar lainnya seperti Usaba Dalem dan Nyepi Adat. Tradisi ini menjadi bagian penting dalam sistem kalender spiritual masyarakat setempat.

Menginspirasi Dunia Seni dan Fashion

Nilai simbolik dari Ngemumu bahkan menginspirasi karya seni dan busana. Salah satu jurnal seni dari ISI Denpasar mengangkat tradisi ini sebagai konsep penciptaan kostum bertema pemurnian dan transformasi. (Pande Paron/balipost)

Baca juga:  Begini Pengakuan Sindikat Penyelundup Kokain dari Jakarta yang Diciduk Polisi
BAGIKAN