Lahan pertanian- Sawah di Subak Patas, Desa Kenderan, Kecamatan Tegallalang yang terancam gagal panen akibat serangan hama tikus. (BP/Wir)

GIANYAR, BALIPOST.com – Serangan hama tikus semakin meluas di Kecamatan Tegallalang, Kecamatan Gianyar, dan Kecamatan Blahbatuh. Setidaknya luas sawah yang diserang hama Tikus periode Januari – Maret 2025 ini seluas 68 hektar dan berpotensi membuat petani terancam gagal panen.

Bupati Gianyar, I Made Mahayastra, Rabu (7/5), mengungkapkan, Pemkab Gianyar sudah mengetahui dan membahas persoalan serangan hama tikus yang tengah meresahkan petani di sejumlah wilayah di Kabupaten Gianyar. Hama tikus ini sudah terjadi hampir di Seluruh Wilayah Gianyar. “Permasalahan hama ini sudah kita bahas dari berbagai sisi,” ucapnya.

Baca juga:  Kadiskes Bali Sebut 3 Pasien Pengawasan Corona Dirawat di RSUD Sanjiwani, Ruang Isolasi Belum Siap

Bupati Mahayastra menjelaskan, penanganan permasalahan hama tikus tidak hanya akan dilakukan secara sekala (fisik), tetapi juga secara niskala (spiritual), “Ini sejalan dengan nilai-nilai kepercayaan dan tradisi masyarakat Gianyar,” jelasnya.

Kadis Pertanian Kabupaten Gianyar, A. A. Putri Ari didampingi Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (PPOPT) Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Gianyar, I Made Martha Kasoema Dinatha, mengatakan, Distan sudah melakukan langkah-langkah terkait serangan hama tikus yang menyerang di beberapa subak wilayah Gianyar.

Baca juga:  Tangani Korupsi Bansos secara Tegas

“Untuk hama tikus di Kecamatan Tegallalang, Distan sudah membantu obat-obatan pembasmi hama dari dari BPTPHBUN Celuk Sukawati,” ucapnya.

Persediaan Obat Habis

Made Martha memaparkan, saat ini persediaan obat pengendali tikus di BPTPHBUN saat ini sudah habis. Distan Gianyar tidak bisa memberi bantuan pada Subak di Desa Kenderan.

“Kami bersama BPP Tegallalang sudah memberikan pendampingan dan pembinaan terkait langkah-langkah pencegahan hama tikus pada periode tanam berikutnya melalui pengadaan obat-obatan secara swadaya,” paparnya.

Baca juga:  Hujan Lebat, Senderan Pura Bukit Mastapa Desa Gunaksa Jebol

Selain ketiadaan obat, tahun 2025 ini ternyata Gianyar tidak ikut program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Padahal program pemerintah melalui Kementerian Pertanian ini bertujuan untuk memberikan kompensasi kepada petani yang mengalami kegagalan panen padi akibat berbagai risiko, seperti banjir, kekeringan, dan serangan hama. Informasinya, AUTP untuk tahun ini tidak ada karena tidak tersedia dana baik di Kabupaten maupun Provinsi. (Wirnaya/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *