
MANGUPURA, BALIPOST.com – Sampah kiriman mulai menepi di sepanjang pesisir Kabupaten Badung dalam sepekan terakhir. Fenomena tahunan yang dipicu angin musim barat ini kembali terjadi dan terlihat di sejumlah pantai populer, seperti Kuta, Jerman, Kedonganan, dan Jimbaran.
Kondisi tersebut dibenarkan Kepala Bidang Pengelolaan Kebersihan dan Limbah B3 DLHK Badung, A.A. Gede Agung Dalem, yang menyebut intensitas sampah meningkat signifikan sejak minggu lalu.
“Sampah kiriman akibat angin musim barat baru muncul sejak minggu lalu. Itu yang mulai kena adalah Kuta, Jerman, Kedonganan, Jimbaran. Itu yang mulai kena sekarang. Kita sudah kumpulkan, dari minggu lalu kita dapat sekitar 90 ton sampah,” ungkap Gung Dalem, Selasa (2/12).
Ia menjelaskan, perubahan siklus sampah kiriman disebabkan curah hujan yang cukup tinggi dan terjadi terus-menerus. Kondisi ini memicu aliran sungai membawa sampah ke laut, sebelum akhirnya terbawa arus menuju pesisir Badung. “Kalau dulu-dulu kan Desember baru datang sampah kiriman, tapi sekarang rutin menepi di bagian hulu seperti Pantai Cemagi dan Berawa,” tegasnya.
Menurut Gung Dalem, sampah berupa kayu dan material organik banyak mengapung dari arah hulu akibat hujan yang tidak kunjung berhenti. “Kayu-kayu itu merapat di Cemagi, Berenang, Berawa. Itu memang karena intensitas hujan yang tinggi. Bukan tinggi saja, dia berlanjut di tahun ini,” jelasnya.
Dari total 90 ton sampah yang terkumpul selama sembilan hari, rata-rata 10 ton sampah kiriman tiba setiap hari. Kondisi ini dinilai cukup menantang mengingat menjelang akhir tahun, kawasan Pantai Kuta dan sekitarnya selalu dipadati wisatawan.
Terkait kesiapsiagaan menghadapi momen Natal dan Tahun Baru (Nataru), DLHK Badung telah menyiapkan tim kebersihan tambahan.
“Di akhir tahun itu, di Natal, di tahun baru, pas musim sampah. Kita sudah siap. Alat berat tetap, tenaga 300 orang. Tambah TNI kan sekarang sudah kerjasama dengan bapak Bupati mengerahkan tenaga ada 150 orang,” ujarnya.
Peralatan kebersihan juga sudah disiagakan di Shelter Kuta, termasuk sembilan unit alat berat yang siap dikerahkan ke seluruh pantai terdampak. DLHK bahkan mempertimbangkan menambah alat sewaan untuk memperkuat penanganan menjelang puncak musim wisata akhir tahun. “Kami ancer-ancer mau sewa alat berat lagi enam untuk mengatasi sampah di sepanjang pantai di Badung,” pungkasnya. (Parwata/balipost)










