
JAKARTA, BALIPOST.com – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa pemerintah telah meminta adanya percepatan penanganan kecelakaan kapal wisata di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dalam konferensi pers Pemulihan dan Rencana Strategis Pascabencana Jelang Akhir Tahun di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (29/12), dia menyebut pemerintah telah melakukan koordinasi secara intensif dengan jajaran TNI, Polri, dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
“Kita memonitor adanya kejadian kecelakaan di Labuan Bajo dan kami juga minta kepada seluruh jajaran TNI, Polri, Kemenhub untuk bekerja keras secepat mungkin melakukan penanganan-penanganan,” ujarnya dilansir dari Kantor Berita Antara.
Prasetyo menyampaikan pemerintah terus mengerahkan bantuan untuk pencarian korban insiden kapal tersebut.
Menurut informasi yang ia terima, masih ada korban dari kapal wisata itu yang belum ditemukan.
“Karena informasi terakhir, korban masih belum ditemukan,” ucapnya.
Kapal Phinisi Putri Sakina tenggelam di perairan Selat Padar akibat diduga terkena gelombang setinggi dua meter yang mengakibatkan mesin mati. Terbaru, tiga WN Spanyol masih hilang yaitu pelatih sepak bola wanita Valencia CF Fernando Martin Careras dan dua anaknya.
Sebanyak tujuh penumpang beserta awak kapal dilaporkan berhasil diselamatkan dalam musibah tersebut. Sedangkan satu orang ditemukan meninggal dunia pada Senin pagi.
Sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP), Tim SAR akan melanjutkan operasi pencarian selama tujuh hari, dengan evaluasi berkala berdasarkan kondisi cuaca dan keselamatan tim di lapangan.
Sebagai langkah pencegahan, otoritas kesyahbandaran di bawah Kementerian Perhubungan, telah menetapkan larangan sementara pelayaran kapal wisata di perairan Labuan Bajo dan Kepulauan Komodo, terhitung sejak 26 Desember 2025 hingga 1 Januari 2026 atau sampai dengan pengumuman lebih lanjut. (kmb/balipost)










