
NEGARA, BALIPOST.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Jembrana belum sepenuhnya menjangkau peserta didik dari berbagai jenjang.
Saat ini, dari total sekitar 58 ribu siswa di kabupaten tersebut, baru sekitar 10.000 yang telah menerima manfaat dari program tersebut.
Baru 3 dapur yang telah melayani program tersebut di wilayah Kecamatan Jembrana, Kecamatan Negara dan Kecamatan Pekutatan. Sedangkan dua kecamatan, Melaya dan Mendoyo belum.
Program pemerintah pusat tersebut masih dijalankan melalui kerja sama dengan yayasan-yayasan yang bertugas membentuk dan mengelola dapur umum.
Dandim 1617/Jembrana, Letkol Inf M. Adriyansah mengatakan hingga April sementara masih tiga dapur umum yang beroperasi, yakni di Pekutatan Pelita 08, Kelurahan Banjar Tengah Yayasan Boga Bahagia dan Kelurahan Pendem Yayasan Janakerthi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Jembrana, I Gusti Putu Anom Saputra, mengatakan untuk pelaksana teknis program ini yayasan yang ditunjuk dan diverifikasi dari pemerintah pusat. Sedangkan peran pemerintah daerah dalam program ini hanya sebatas koordinasi data melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
“Kami di daerah hanya membantu dalam hal data siswa penerima MBG, saat ini sudah 10 ribu siswa yang terlayani,” ujar Anom.
Menurutnya baru terdapat tiga dapur umum aktif di Jembrana, masing-masing melayani sekitar 3.400 siswa. Meski ada informasi mengenai rencana penambahan dapur umum, pihak Disdikpora belum menerima koordinasi resmi dari SPPG.
“Belum ada informasi pasti dari pihak yayasan maupun Badan Gizi Nasional. Jadi yang kami catat baru tiga dapur yang sudah beroperasi,” kata Anom.
Disdikpora Jembrana berharap jumlah dapur umum dapat segera ditambah agar lebih banyak siswa memperoleh manfaat dari MBG.ihaknya juga menerima banyak pertanyaan dari sekolah-sekolah yang belum terlayani, yang berharap segera menjadi bagian dari MBG ini. (Surya Dharma/balipost)