Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko Infra) Agus Harimukti Yudhoyono (AHY) diawancarai awak media di sela menghadiri Forum Implementasi Manajemen Risiko 2024 di Sanur, Denpasar, Bali, Senin (11/11/2024). (BP/Ant)

DENPASAR, BALIPOST.com – Sejumlah risiko yang berpotensi menghambat pembangunan infrastruktur di sejumlah daerah di tanah air dilakukan mitigasi. Hal itu dikatakan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko Infra) Agus Harimukti Yudhoyono (AHY).

“Kami ingin mengawal dan memperbaiki kinerja pembangunan di berbagai sektor,” kata Menko Infra Agus Harimukti Yudhoyono di sela forum manajemen risiko pembangunan nasional di Sanur, Denpasar, Bali, dikutip dari Kantor Berita Antara, Senin (11/11).

Ia mengungkapkan sejumlah risiko yang berpotensi menghambat pembangunan nasional itu di antaranya risiko konstruksi, sosial, hukum dan sejumlah tantangan lainnya di antaranya ketersediaan lahan, target waktu hingga terkait perencanaan yang kurang matang.

Baca juga:  Membangun Bersama, Gubernur Bali dan Gubernur NTB Tandatangani Kesepakatan di 6 Bidang Ini

“Anggaran yang bisa membengkak kalau feasibility study (studi kelayakan/FS) tidak lengkap, belum lagi kalau ada kebocoran termasuk inefisiensi karena sejak awal kurang terintegrasi,” imbuhnya.

AHY juga menekankan agar proyek infrastrukkur vital yang dibutuhkan masyarakat dengan anggaran besar dapat rampung sesuai sasaran misalnya proyek bandara, dermaga hingga waduk yang penting untuk pertanian.

Untuk itu, sebagai menteri koordinator yang mengkoordinasi lima kementerian teknis akan lebih serius memberikan panduan dan mengawal untuk memastikan proyek pembangunan berjalan mulus.

Baca juga:  Kasus Keracunan Disinfektan, Sejumlah Napi Perempuan akan Diperiksa

Ada pun lima kementerian teknis yang berada di bawah kementeriannya yakni Kementerian Agraria Tata Ruang dan Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, Kementerian Transmigrasi dan Kementerian Perhubungan.

Tak hanya pemerintah pusat, ia juga mengharapkan sinergi dari pemerintah daerah agar pembangunan tepat sasaran, memberi manfaat kepada masyarakat dan mendukung target pertumbuhan ekonomi delapan persen.

“Jangan lagi ada proyek infrastruktur besar apalagi yang memakan anggaran yang juga tidak sedikit kemudian setelah jadi megah, tapi tidak optimal karena penggunaannya tidak sebanyak yang diharapkan,” imbuhnya.

Baca juga:  Gelapkan Mobil Sewaan Sejumlah Ini, Juragan Tanah Ditangkap

Menko AHY hadir pada forum bertajuk mengakselerasi pembangunan nasional dan forum implementasi manajemen risiko 2024 yang diadakan Badan Pengawasan Keuangan Pembangunan (BPKP) yang dihadiri Pelaksana Tugas Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh, sejumlah perwakilan BUMN, kementerian/lembaga dan sejumlah pemangku kepentingan lainnya. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN