Putu Suarta. (BP/Istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Putu Suarta kembali terpilih sebagai Ketua PHDI Klungkung masa bakti 2024-2029. Mantan birokrat ini terpilih secara aklamasi melalui Lokasabha V tahun ini di Balai Budaya Ida Dewa Agung Istri Kanya.

Setelah terpilih kembali, Suarta menegaskan akan kembali fokus pada program kerja ke depan, untuk membantu umat Hindu dengan menyelenggarakan upacara yang bersifat massal, sesuai dengan kebutuhan umat.

Suarta terpilih kembali setelah delapan tahun memimpin PHDI Klungkung. Dimulai pada tahun 2014 sebagai pengganti antar waktu, kemudian terpilih sebagai ketua dalam pengurus masa bakti 2019-2024. Kesan baik atas kinerjanya yang dinilai telah banyak membantu umat, membuat pihaknya kembali terpilih untuk masa bakti 2024-2029. “Program kerja ke depan, yang paling utama, tentu kembali menginisiasi berbagai upacara yang bersifat massal. Itu sudah sangat dirasakan okeh umat Hindu. Itu merupakan program unggulan,” kata Suarta saat dihubungi Senin (15/4).

Baca juga:  Begini, Hari Pertama PPKM di Badung

Dia menambahkan, dalam kondisi seperti ini, ada dua ketidakmampuan mayoritas umat Hindu. Baik itu ketidakmampuan material maupun waktu. Di sini lah peran PHDI Klungkung agar kepentingan umat tetap dapat terakomodir, tanpa mengurangi makna, sesuai dengan sradha. Pihaknya menegaskan akan tetap berupaya setiap tahun untuk konsen terkait program unggulan itu, terlebih antusias umat sejauh ini sangat tinggi.

“Bahkan, sejak saat ini sudah ada titip nama untuk diikutkan upacara massal, seperti sapuh leger dan upacara bersifat massal lainnya. Kami akan tetap berupaya, untuk membantu umat,” tegasnya.

Baca juga:  Agung Wardika Pimpin Pexi Badung

Putu Suarta lahir di Kabupaten Klungkung, pada 31 Desember 1961. Dia merupakan mantan birokrat yang bekerja sebagai ASN sejak 1988 sampai 2022.

Terakhir, dia pernah menjabat sebagai Kasat Pol PP dan Damkar Klungkung. Selepas pensiun, dia sempat mencoba peruntungan menjadi Caleg DPRD Klungkung dapil Kecamatan Klungkung dari PDIP tahun 2024, namun belum berhasil. “Kami di Hindu tantangannya saat ini cukup berat, baik secara eksternal maupun internal. Secara eksternal berpacu dengan perkembangan dunia terkait SDM. Secara internal juga masih ada riak-riak yang harus diselesaikan. Sehingga ke depan, tetap harus mampu menguatkan sradha kita sendiri,” tutup Suarta. (Bagiarta/balipost)

Baca juga:  Satelit Mati, Kapal Terdampar di Pantai Karangdadi
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *