Evakuasi korban tertimbun longsor menggunakan alat berat, Sabtu (9/3). (BP/Istimewa)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Seorang pemotor asal Desa Menyali, Buleleng, bernama Kadek Angkasa (19), tewas tertimbun tanah longsor di kawasan Banjar Dinas Wirabuana, Desa Gitgit, Sabtu (9/3). Saat umat Hindu merayakan Kuningan, korban diketahui hendak pulang kampung dari Denpasar.

Dikonfirmasi Minggu (9/3) Perbekel Desa Menyali, Made Jayaharta membenarkan kejadian itu. Korban hendak menuju pulang ke rumahnya di Dusun Kawan. Korban juga diketahui masih berstatus magang di salah satu hotel di Nusa Dua, Kabupaten Badung.

Baca juga:  Kumulatif Transmisi Lokal COVID-19 Sudah Lampaui 45 Persen, Posisi Teratas Kini Dipegang Dua Daerah

Menurut penuturan Jayaharta, korban sempat beristirahat di Kawasan Wanagiri. Pada saat itu diketahui korban menelpon ibunya.

Sang ibu lantas menyarankan Angkasa untuk tidak pulang lewat jalur Lemukih lantaran cuaca yang kurang bagus ditambah medan yang ekstrem. Namun nahas, korban yang saat itu melewati Jalur utama Singaraja – Denpasar via Desa Gitgit tertimbun longsor di Dusun Wirabuana, Desa Gitgit sekitar pukul 19.00 WITA.

Mendengar salah satu warganya tertimbun longsor, Perbekel Desa Menyali bersama Ibu korban pun menuju ke lokasi kejadian. Pencarian dilakukan selama beberapa jam oleh BPBD Buleleng bersama masyarakat setempat dengan menggunakan alat berat. “Korban di ketemukan sekitar pukul 22.00 WITA dalam keadaan meninggal dunai,” terang Jayaharta.

Baca juga:  Ada Rp 226 T Belum Diserap Pemda, Jokowi : Ini Gede Sekali!

Merujuk data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng, tanah longsor juga terjadi di Desa Sudaji, Kecamatan Sawan dan menimpa sebuah rumah. Di Desa Galungan, Kecamatan Sawan, tanah sepanjang sekitar 30 meter dengan tinggi 15 meter longsor hingga menutup jalan.

Material longsor juga mengenai tembok bangunan rumah dan dapur milik Putu Mertadana. “Material longsoran sudah dibersihkan oleh warga dengan bergotong royong. Akibat kejadian tersebut korban mengalami kerugian sekitar Rp 8 juta,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadi.

Baca juga:  Gubernur Koster Instruksikan Panggil Desa Dinas dan Adat Tak Laksanakan Kegiatan Bulan Bahasa Bali

Ia menambahkan, hujan deras yang mengguyur wilayah Buleleng pada Sabtu petang juga memicu tanah longsor di Desa Banyuseri, Kecamatan Banjar, dan di Desa Ambengan, Kecamatan Sukasada. (Nyoman Yudha/balipost)

BAGIKAN