Baliho Caleg dirusak. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Perusakan Alat Peraga Kampanye milik kader Partai Golkar di Abiansemal, Badung dirusak oleh orang yang tidak dikenal. Kabarnya, perusakan baliho Calon Legislatif (Caleg) di DPRD Badung ini pun telah dilaporkan ke Polsek Abiansemal.

Ketua DPD Partai Golkar, I Wayan Suyasa saat dihubungi Rabu (13/12) membenarkan, perihal adanya perusakan baliho kadernya. Perusakan ini telah terjadi sejak tiga hari dan terus berlanjut. “Awalnya saya tidak mau melapor tetapi terlalu sering saya agak jengkel, ini menunjukkan kerdilnya demokrasi di Badung,” ungkapnya.

Baca juga:  Kampanye Sehat dan Memikat

Menurutnya, perusakan baliho merupakan sebuah bentuk intimidasi dan tidak saling menghargai, sehingga pihaknya memilih untuk melaporkan kasus tersebut kepada Polsek Abiansemal. “Secara pribadi juga sudah berkoordinasi dengan Polres Badung, namun memang belum dibuatkan laporan. Karena memang dominan di Abiansemal, kalau terjadi sesuatu baru saya koordinasi ulang,” ujarnya.

Politisi asal Penarungan, Mengwi ini mempertanyakan ketegasan dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Terlebih, Bawaslu memiliki perpanjangan di tingkat kecamatan hingga ke desa.

“Di sini juga peran dari Bawaslu agar betul-betul menjalankan tugas dan tanggung jawab. Minimal jangan memberikan pengawasan kalau sudah terjadi sesuatu. Selain itu tidak hanya sebagai administratif saja, proses memberikan pengertian kepada lapisan masyarakat kan juga penting,” tegasnya.

Baca juga:  KPU Batasi Pemasangan APK Paslon

Suyasa berharap, perusakan baliho agar tidak terulang kembali. Terlebih, dalam demokrasi lebih penting bertarung gagasan bukan melakukan hal yang mengundang tersinggung. “Kami meminta agar pihak kepolisian agar ikut atensi agar minimal tidak terjadi gesekan-gesekan dalam konteks Pemilu. Wajar saling memiliki rasa harga diri, sehingga sebelum itu mari kita jaga keamanan, antisipasi itu yang terbaik,” tegasnya.

Disebutkan, APK adalah bagian dari sosialisasi di masa kampanye. Bahkan seluruh partai politik diberikan kesempatan yang sama untuk mensosialisasikan partai dan masing-masing calon. Pihaknya berharap, masyarakat dan tokoh, baik kelian adat, bendesa, menunjukkan peran masyarakat.

Baca juga:  Hendak Cari Layangan, Warga Temukan Tengkorak Manusia

“Apalagi di Badung, bicara demokrasi dan intelektual itu sangat tinggi, artinya jangan lah kalau tidak suka baliho dirobek, APK itu bagian dari bakal calon sebagai sosialisasi,” katanya. (Parwata/Balipost)

BAGIKAN