Dokumentasi - Komodotas cabai yang dijual pedagang di Pasar Badung, Bali. (BP/Ant)

GIANYAR, BALIPOST.com – Pemerintah telah menyiapkan langkah antisipasi agar tidak terjadi kenaikan harga komoditas hortikultura seperti cabai dan sayur-sayuran menjelang musim hujan. Demikian dikatakan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali I Wayan Jarta, dikutip dari kantor berita Antara, Selasa (31/10)

“Iya kami antisipasinya dengan kerja sama antar daerah kabupaten, bertukar informasi dimana ada produksi berlebih mana kurang, kami dari segi distribusinya, kalau produksinya dinas pertanian,” katanya di sela-sela mendampingi Kunjungan Presiden Jokowi di Kabupaten Gianyar.

Jarta mengatakan, antisipasi ini berkaca dari kondisi musim hujan tahun-tahun sebelumnya, di mana ia yakin petani sejatinya tahu apa yang harus dilakukan namun Disperindag Bali tetap harus bekerja mencari informasi terkait sumber pengganti ketika di salah satu daerah terjadi gagal panen.

Baca juga:  Mendesak, Pembangunan Bandara Alternatif di Bali

Menurut dia, di Bali untuk kenaikan harga tak signifikan selama musim hujan, karena ketika petani memulai musim tanam untuk cabai dan sayur di waktu yang tepat maka biasanya tak terjadi masalah.

“Entah dari sebelah atau kabupaten satu ke kabupaten lain belum tentu sama, mungkin saja di pegunungan tidak ada masalah tapi di dataran rendah ada karena hujan. Kita akan cari sehingga tidak ada permasalahan dalam hal distribusinya, kita berusaha menjaga kelancaran distribusi, kalau ada disparitas harga dari sumber ke hulu kita pantau,” ujar Jarta.

Baca juga:  Semester I 2022, Nielsen Catat Kenaikan Belanja Iklan

Selain dari sisi distribusi, untuk mengantisipasi kelangkaan produk cabai dan hortikultura lain, Disperindag Bali juga akan rutin melakukan pengawasan untuk mengantisipasi adanya penimbunan.

Pemantauan tersebut dilakukan setiap hari guna mengantisipasi tangan-tangan nakal yang berakibat pada kenaikan harga di pasar.

Sementara untuk stok Pemprov Bali tak mencatat untuk produk hortikultura karena komoditas tersebut termasuk pangan segar yang setiap hari dipanen dan dijual.

Baca juga:  Antisipasi Kendaraan Keluar Bali Jelang Nyepi, Tenda Pemotor Mulai Dipasang

Namun lengkapnya agar masyarakat tak kesulitan membeli dan mengetahui harga terkini, Jarta menyarankan untuk mengikuti informasi di kanal Sigapura, lantaran portal pemerintah tersebut rutin menyajikan harga terbaru yang terus bergerak.

Untuk diketahui saat ini rata-rata harga cabai di Bali Rp69.157 per kilogram, angka ini sudah mulai naik mencapai Rp9.496 jika dibandingkan harga Selasa (24/11), sementara untuk sayuran seperti kangkung masih terkendali di angka Rp6.365 per kilogram. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *