
AMLAPURA, BALIPOST.com – Saat ini wilayah Kabupaten Karangasem mulai intens dilanda hujan deras. Atas kondisi ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem, menghimbau, kepada seluruh masyatakat di Bumi Lahar supaya senantiasa waspada ancaman potensi bencana alam di wilayahnya.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa, Kamis (11/12), mengatakan, seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Karangasem semuanya berpotensi dilanda bencana tanah longsor saat memasuki musim penghujan.
“Secara umum, seluruh wilayah yang ada di Karangasem berpotensi dilanda bencana alam. Selain tanah longsor, bencana pohon tumbang, banjir dan yang lainnya juga berpotensi terjadi,” ucap Arimbawa.
Arimbawa mengatakan, pada 2025 sejak awal tahun hingga saat ini, dari 78 desa dan kelurahan yang ada di Karangasem, sebanyak 70 desa telah dilanda bencana alam mulai dari tanah longsor, pohon tumbang, banjir, senderan jebol dan yang lainnya. “Melihat data itu, potensi bencana di Karangasem bisa dibilang cukup tinggi,” katanya.
Menurut Arimbawa, khusus untuk bencana tanah longsor saat memasuki musim hujan, berdasarkan penetapan yang telah dilakukan, untuk Kecamatan Kubu ada Desa Ban yang berpotensi dilanda tanah longsor, kemudian Kecamatan Abang ada Desa Tribuana, Bunutan, Purwakerti, Datah dan Nawakerti.
Sedangkan Kecamatan Karangasem ada Desa Bugbug yang sering dilanda tanah longsor. Kecamatan Bebandem ada Desa Jungutan dan Sibetan. Kecamatan Selat ada Desa Duda, Duda Timur, Selat dan Muncan. Kecamatan Rendang ada Desa Besakih dan Nongan. Kecamatan Sidemen ada Desa Sinduwati kemudian Kecamatan Manggis ada Desa Gegelang yang berpotensi dilanda tanah longsor.
“Penyebab tanah longsor tersebut karena adanya pergerakan tanah, terutama wilayah Banjar Sega, Desa Bunutan dan Banjar Batu Gede, Desa Duda Timur yang rutin dilanda tanah longsor setiap tahunnya,” jelasnya.
Dia menjelaskan, melihat tingginya potensi ancaman bencana ini, pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat terutama yang tinggal di wilayah rawan dilanda tanah longsor untuk selalu waspada ketika terjadi hujan deras. Lebih baik pindah untuk sementara waktu ke rumah kerabat sampai suasana kembali normal.
“Kami juga intens melakukan himbauan dan mitigasi bencana ke wilayah-wilayah rawan. Sehingga beberapa bencana yang terjadi di Karangasem belakang ini tidak sampai menimbulkan banyak korban jiwa,” tandas Arimbawa. (Eka Parananda/balipost)










