DENPASAR, BALIPOST.com – Rumah ditempati Kadek Dwi Darmini (21) di Jalan Hayam Wuruk, Denpasar Timur (Dentim), Jumat (4/8), terbakar. Saat itu rumah yang berlokasi di depan Gria Penataran itu kosong karena Dwi sedang kerja.
Tahu rumahnya terbakar, Dwi langsung pulang dan setibanya di TKP ia langsung histeris. Sebelum berangkat ke tempat kerja pukul 08.30 WITA, Dwi mengatakan tidak melakukan kegiatan memasak. Selanjutnya pukul 11.20 WITA, ia ditelepon pamannya, Putu Purna (53) jika rumahnya terbakar. Dwi langsung pulang.
Sedangkan dari keterangan Putu Purna, pegawai Kanwil Kemenkum HAM Bali, awalnya ia mengikuti kegiatan olahraga di kantornya. Usai olahraga, ia pulang untuk istirahat.
Saat sedang makan, Purna mencium bau menyengat seperti barang terbakar. Purna langsung keluar rumah dan melihat api berkobar di atap depan rumah keponakannya tersebut. “Saya mau dobrak pintu rumah untuk menyelamatkan barang-barang tapi sangat panas. Selanjutnya saya mengambil selang air dan berusaha memadamkan api,” ujarnya.
Purna langsung menyuruh adiknya menelepon pemadam Kota Denpasar. Beberapa menit kemudian datang mobil pemadam. “Yang tinggal di areal ini (TKP) saudara saya semua. Termasuk Ida Nak Lingsir (Ida Pandita Mpu Jaya Putra Pemuteran),” ungkap Purna.
Terkait kejadian ini, Kapolresta Denpasar Kombes Pol. Bambang Yugo Pamungkas langsung ke TKP. Setelah itu menyusul Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara.
“Di Badan Penanggulangan Bencana Kota Denpasar untuk peristiwa kebakaran disiapkan dana maksimal Rp 75 juta dan tentunya ada prosedur yang harus dilalui. Nanti ada tim turun dan prosesnya sekitar satu minggu. Dana Rp 75 juta untuk perbaikan. Juga biasanya dibantu CSR. Pihak korban untuk sementara menginap di rumah keluarganya,” ujarnya.
Informasi diperoleh di lapangan, pukul 11.05 WITA, empat unit mobil Damkar BPBD Kota Denpasar tiba di TKP dan petugas berusaha memadamkan api. Pukul 12.00 WITA, secara keseluruhan api berhasil dipadamkan.
Adapun yang terbakar adalah satu unit rumah dengan tiga kamar tidur serta seluruh isi rumah tersebut. Diperkirakan kerugian sebesar Rp 100 juta. (Kerta Negara/balipost)
