Petugas mengevakuasi jasad Budi Hartono. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Dedi Hartono (35) asal Jakarta Barat awalnya tidak bisa menghubungi HP sang ayah, Budi Hartono (76) yang kos di Jalan Teuku Umar Barat, Denpasar Barat. Selanjutnya Dedi mendatangi tempat kos tersebut dan ternyata ayahnya sudah meninggal diduga serangan jantung, Rabu (12/4) pukul 17.30 WITA.

Kasi Humas Polresta Denpasar AKP Ketut Sukadi, Kamis (13/4), dari keterangan Dedi, ia bertemu terakhir kali dengan korban pada Senin (10/4) pukul 20.00 WITA di TKP. Setelah itu Dedi pulang ke tempat tinggalnya.
“Keesokan harinya saat korban dihubungi lewat HP okeh saksi (Dedi), tidak bisa. Saat ketemu terakhir dengan saksi, korban sempat bilang kalau kuota HP-nya habis sehingga tidak merasa curiga,” ujarnya.

Baca juga:  Pengembang Diduga Diperas Rp 30 Miliar, Pelaku Ditangkap

Selanjutnya pada Rabu (12/4) pukul 17.30 WITA, Dedi ke kos korban. Setibanya di sana, pintu kos kamar terkunci, AC hidup dan lampu masih menyala. Dedi lalu mengintip dari jendela dan terlihat kaki korban.

Selanjutnya Dedi mendobrak pintu tapi tidak bisa dibuka. Dedi lalu mencongkel jendela, setelah terbuka ia langsung masuk ke kamar.

Dedi sempat menggoyang-goyangkan tubuh ayahnya ternyata sudah kaku. “Informasi anaknya, korban punya riwayat sakit jantung,” tegas Sukadi.

Baca juga:  Dukung Pemberdayaan Perempuan demi Kesetaraan Gender, Konjen Australia Gelar Webinar Hybrid

Kejadian ini lalu dilaporkan ke pihak kepolisian. Pukul 21.20 WITA, petugas Inafis Polresta Denpasar tiba di lokasi untuk melakukan Olah TKP. Hasilnya korban mengalami lebam mayat, hidung mengeluarkan darah dan tidak ada tanda-tanda kekerasan. Usai olah TKP jasad korban dibawa ke RSUP Prof. Ngoerah, Sanglah, Denpasar, menggunakan ambulans BPBD Kota Denpasar. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *