Umat Hindu membawa benda-benda sakral saat mengikuti upacara Melasti jelang Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944 di Pantai Padanggalak, Denpasar, Bali, Senin (28/2/2022). (BP/Dokumen Antara)

DENPASAR, BALIPOST.com – Persiapan pengamanan rangkaian hari raya Nyepi terus dimatangkan oleh Polsek Denpasar Timur (Dentim) bersama stakeholder terkait. Pada Rabu (15/3) digelar rapat koordinasi (rakor) terkait pengamanan Nyepi di Kantor Camat Dentim. Diimbau agar umat Hindu saat melaksanakan upacara melasti waspada aksi curanmor dan saat pengarakan ogoh-ogoh dilarang minum miras.

Kapolsek Dentim Kompol Nengah Sudiarta menjelaskan, secara umum situasi kamtibmas wilayah Dentim kondusif dan tidak ada kejadian menonjol. Terkait rangkaian perayaan hari raya Nyepi ada tiga kegiatan, yaitu melis/ melasti, pawai ogoh-ogoh, dan Nyepi.
“Untuk upacara melis atau melasti kita memiliki Pantai Padanggalak. Kami mohon bantuan maksimal dari Pecalang Desa Adat Kesiman untuk pengamanan dan pengaturan lalu lintas dalam rangka mencegah terjadinya kemacetan. Belakangan ini rawan terjadinya curanmor, perlu bantuannya untuk mengantisipasi kejadian ini saat pelaksanaan melasti,” ujarnya.

Baca juga:  Dua Perempuan Terlibat Curanmor, Salah Satunya Ngaku Pemangku

Menurut Kompol Sudiarta, ada beberapa desa adat yang akan melaksanakan lomba ogoh-ogoh pada saat pengrupukan dan perlu keterlibatan stakeholder terkait turun mengamankannya. “Tolong diingatkan kepada pemudanya untuk tidak minum minuman beralkohol pada saat pengrupukan karena dapat menimbulkan kerawanan,” tegas Kompol Sudiarta.

Di samping itu dilarang menyalakan kembang api agar dihindari untuk mencegah terjadinya kebakaran. Oleh karena itu diharapkan peran aktif dari pecalang untuk melakukan pengamanan saat pengarakan ogoh-ogoh agar tidak terjadi gesekan antar pemuda.

Baca juga:  Pasutri "Mutilasi" Ranmor Curian Dibekuk

“Lakukan pengamanan dengan tegas tapi humanis. Dalam hal pengamanan saat P
pengerupukan, kami akan di-back up Polresta Denpasar,” ucapnya.

Setelah diarak diharapkan ogoh-ogoh tidak ditaruh di tengah jalan agar tidak mengganggu arus lalu lintas. Mengingat puncak Nyepi bertepatan dengan malam Tarawih awal, agar tidak terjadi benturan dengan umat muslim. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *