Tim Distan Buleleng melakukan vaksinasi menyasar anjing peliharaan warga. Ini upaya mencegah penyebaran kasus gigitan anjing yang positif terjangkit rabies. (BP/Dokumen)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Gigitan Hewan Penyebar Rabies (HPR) mengalami peningkatan yang signifikan di Buleleng. Hingga Oktober 2022, sebanyak 6.026 gigitan anjing dicatatkan.

Dari ribuan kasus gigitan itu, terjadi 8 kasus kematian karena suspect rabies. Kematian pasien ini sebagian besar karena saat kejadian terlambat mendapat Vaksin Antirabies (VAR).

Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Buleleng dr. Sucipto, Selasa (1/11), mengatakan gigitan anjing paling tinggi terjadi pada Juni, sebanyak 908 kasus. Berbeda dengan tahun 2020 dan 2021 pada bulan yang sama kasus gigitan terendah justru terjadi 161 kasus dan 154 kasus.

Baca juga:  Hasil Visum, Bayi Meninggal di TPA Kehabisan Nafas

Menginjak Juli menurun menjadi 717 kasus, Agustus 663 kasus, September 545 kasus dan pada Oktober 2022 sebanyak 430 kasus. Meski terjadi penurunan kasus gigitan anjing suspect rabies, namun di Oktober 2022 terdapat dua kasus kematian suspect rabies. Salah satunya, bocah berusia 7 tahun dari Desa Tirtasari, Kecamatan Banjar.

Sementara 6 kasus kematian lainnya terjadi sejak Februari 2022 dan tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Buleleng. Salah satunya di Kecamatan Sawan perempuan berusia 56 tahun meninggal pada 4 Februari 2022.

Baca juga:  Di Karangasem, Sebagian Besar Puskesmas Kehabisan Stok VAR 

Begitu juga di Kecamatan Buleleng pria berusia 40 tahun meninggal 19 Februari 2022. Selanjutnya di Desa Lokapaksa Kecamatan Seririt terjadi kasus kematian pada 3 April 2022. Kemudian perempuan berusia 22 juga dilaporkan meninggal pada 29 April 2022.

Di Desa Sari Mekar, Kecamatan Buleleng pada 12 Juni 2022 terjadi kasus kematian dan terakhir kasus kematian di Desa Panji, Kecamatan Sukasada. “Rata-rata kita temukan 2 kasus kematian suspect rabies pada bulan yang sama,” katanya.

Baca juga:  Tiga Warga di Tuwed Digigit Anjing Rabies

Atas kejadian ini, Diskes Buleleng melakukan sejumlah langkah pencegahan untuk mengurangi gigitan anjing suspect rabies. Pemerintah daerah (Pemda) sejauh ini telah menyiapkan sebanyak 5.000 dosis vaksin anjing rabies untuk mencegah kematian akibat suspect rabies. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN