Petugas gabungan melakukan pemusnahan narkoba senilai miliaran rupiah, Senin (8/8). (BP/kup)

DENPASAR, BALIPOST.com – Polres Gianyar berhasil mengungkap peredaran narkotika jenis hasish sebanyak 1.673,59 gram di Ubud. Kapolres Gianyar AKBP I Made Bayu Sutha Sartana, dalam rilis kasus di Mapolres Gianyar, Senin (8/8) mengatakan kiriman hasish melalui jasa ekspedisi ini menggunakan nama dan alamat fiktif tersebut bernilai Rp3,5 miliar.

Kapolres Gianyar mengungkapkan peredaran hasish terungkap berdasarkan informasi dari masyarakat bahwa terjadi peredaran gelap narkotika jenis hasish di wilayah Ubud, Gianyar. Kemudian dilakukan penyidikan Sat Narkoba Polres Gianyar bekerja sama dengan Bea Cukai Wilayah Bali. “Dari hasil penyelidikan disita narkotika jenis hasish 1.673,59 gram,” ucap AKBP Bayu.

Baca juga:  Presiden Setuju Perpanjangan Larangan WNA Masuk ke Indonesia

Lebih lanjut Kasat Narkoba Polres Gianyar AKP I Gusti Ngurah Jaya Winangun, mengatakan dari hasil penyelidikan telah terjadi pengiriman hasish melalui jasa ekspedisi sebanyak 2 kali. Ada pengiriman barang melalui jasa ekspedisi bentuknya barang makanan, permen dan sebagainya.

Mendapatkan informasi akan ada pengiriman hasish ketiga pada 17 Mei 2022, Tim Opsnal Sat Narkoba turun langsung bersama Tim Bea Cukai. Alamatnya tujuan barang hasish tersebut di Wilayah Ubud. “Kita lakukan control pengiriman hasish bersama teman-teman Bea Cukai dan teman Opsnal sampailah di suatu tempat di wilayah Ubud,” ucapnya.

Baca juga:  Gelar Operasi di Terminal Batubulan, Motor Terindikasi Curian Diamankan

Tim Opsnal melakukan penyelidikan dan sampai saat ini belum menemukan nama orang asing dengan alamat fiktif yang tertera dalam paket hasish. Tim Opsnal telah berkoordinasi dengan Imigrasi terkait nama yang tertera dalam barang kiriman tersebut. “Sampai saat ini pemilik hasish fiktif belum ditemukan. Akhirnya barang hasish tersebut kita amankan di Polres Gianyar dan dilakukan pemusnahan Senin (8/8) hari ini,” ucap Kasat Narkoba Polres Gianyar.

Baca juga:  Usut Napi Kabur, Anggota Reskrim Datangi Lapas

Jaya menambahkan modus operandi pengiriman hasish ini dalam bentuk sistem paket dengan konsep makanan termasuk permen. Ini untuk bisa mengelabui petugas bea cukai. Sasaran peredaran hasish menyasar wisatawan mancanegara di Gianyar, khususnya Ubud. (Wirnaya/balipost)

BAGIKAN