Overload- TPA Butus saat ini sudah mulai overload. DLH masih mencari solusi terkait permasalahan ini. (BP/Nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten Karangasem harus segera mencari lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) lain. Hal itu, mengingat TPA Butus yang ada di Dusun Butus Desa Bhuanagiri, Kecamatan Bebandem mulai overload. Bahkan diprediksi pada akhir tahun, TPA tersebut sudah tak dapat menampung sampah lagi.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Karangasem, Nyoman Tari, mengungkapkan, saat ini hanya mengoperasikan satu TPA yang berlokasi di Dusun Butus. Sedangkan dua TPA lagi, TPA Liligundi desa Bhuanagiri, dan TPA Besang Desa Ababi sudah tidak bisa lagi dioperasikan karena sudah penuh.

Baca juga:  Sikapi Larangan Buang Sampah ke TPA Suwung, Ini Langkah Bupati Giri Prasta

Tari menambahkan, kalau di TPA Butus trus dapat kiriman sampah, maka pihaknya meyakini TPA Butus hanya bisa beroperasi sampai akhir tahun 2022 ini. Pasalnya, setiap harinya sampah yang dikirim ke Butus mencapai 50 ton sampah. “Jumlah itu belum termasuk sampah dari 11 desa tercatat membuang sampah ke TPA Butus. Kalau ditambah itu, maka lebih banyak lagi sampah yang masuk,” katanya belum lama ini.

Baca juga:  2,5 Bulan di Zona Kuning COVID-19, Pekan Ini Bali Alami Tren Kenaikan Kasus

Dia menjelaskan, pihaknya masih terus mencari solusi sebagai antisipasi penuhnya TPA Butus. Dan saat ini diakuinya, memang saat ini ada pihak ketiga yang ingin membangun Tempat Pengolahan Sampah (TPS). Namun masih dikaji oleh pemkab Karangasem. “Rencananya, TPS tersebut akan mengolah sampah melalui waste to energy dimana sampah diolah jadi bahan bakar solid recovered fuel (SRF) yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar pencampur batubara pada PLTU,” jelas Tari. (Eka Parananda/balipost)

Baca juga:  Pengelolaan Sampah Desa Kelating Terbentur Kesediaan Lahan
BAGIKAN