Cuaca ekstrem yang melanda Jembrana menyebabkan tebing longsor di Pengeragoan. (BP/Istimewa)

NEGARA, BALIPOST.com – Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Jembrana, Minggu (21/11) mengakibatkan tanah longsor dan pohon tumbang. Dua kejadian itu sempat mengakibatkan jalan raya tak dapat dilalui kendaraan.

Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana langsung melakukan upaya awal pembersihan untuk memperlancar arus lalu lintas kendaraan. Informasi yang dihimpun balipost.com, tanah longsor terjadi di Banjar Dangin Tukad, Desa Pengeragoan, Kecamatan Pekutatan, Minggu (21/11) siang.

Baca juga:  FKUB Badung : Pelaksanaan Sholat Tarawih Pertama Berbarengan Nyepi Gunakan Mesjid Terdekat

Tebing setinggi 10 meter di pinggir jalan longsor sepanjang kurang lebih 13 meter. Material berupa tanah dan batu setebal 170 cm sempat menutupi jalan desa.

Akses jalan warga di desa tersebut sempat tersendat. “Tim kami sudah turun dan melakukan pembersihan dan jalan sudah bisa dilalui baik kendaraan roda 2 dan roda 4,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra, Senin (22/11) pagi.

Baca juga:  Cuaca Ekstrem, Basarnas Pantau Kapal Selama Arus Balik Lebaran

Setelah dibukanya jalan ini, pihak desa akan gotong royong membersihkan dan pengamanan tebing.

Selain longsor, jalan Denpasar-Gilimanuk di Gilimanuk, Minggu malam juga sempat tersendat lantaran adanya pohon tumbang hingga melintang ke jalan. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu.

Batang pohon tumbang karena rapuh dan tersenggol bagian box truk. Akibat batang pohon asem Kranji sepanjang kurang lebih 7 meter itu sempat terjadi kemacetan kurang lebih 30 menit. Lalin kembali lancar setelah batang pohon itu dipotong dan dilakukan pembersihan. (Surya Dharma/balipost)

Baca juga:  Akhir Maret, Tarif Penyeberangan Ketapang - Gilimanuk Dinaikkan
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *