Dr. I Gede Suwindia. (BP/istimewa)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Kampus memiliki peran strategis dalam memutus rantai penyebaran COVID-19. Dalam konteks ini peran civitas akademika sangat diperlukan untuk ikut mengedukasi masyarakat agar disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) yaitu memakai masker dengan benar, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, mengurangi kegiatan bepergian kecuali urgen, dan menjaga imun tubuh.

Kampus harus mampu menjadi contoh penerapan prokes. Dengan demikian, kasus COVID-19 di Bali segera melandai, dan kegiatan perkuliahan lambat laun bisa dilakukan secara luring atau tatap muka.

Baca juga:  Maret, Manajemen Uluwatu Akui Penurunan Kunjungan 

Ketua STAHN Mpu Kuturan Singaraja, Dr. I Gede Suwindia, M.A., Rabu (25/8) mengatakan, dalam menyikapi situasi pandemi yang memang tidak terhindarkan, dunia kampus mengatur strategi terhadap berbagai kegiatan, kecuali pembangunan fisik atau infrastruktur yang memang diizinkan Satgas COVID-19. Kata Suwindia, semasih pandemi COVID-19 belum mereda, perkulihan akan tetap dilaksanakan secara daring.

Terlebih, amanat Menristek dengan MBKM Merdeka Belajar, Kampus Merdeka, yang memberi ruang perkulihan secara daring. Dalam kontribusinya ikut mengendalikan COVID-19, kampus STAHN Mpu Kuturan Singaraja telah membentuk Satgas COVID-19.

Baca juga:  Dari Air Danau Batur Berubah Warna hingga Gubernur Koster Bangga Cuma Bali Gelar Bulan Bahasa Bali

Selain mendorong civitas disiplin menjalankan prokes, kampus secara berkala melakukan spraying agar terhindar dari virus Corona. “Civitas akademika terus diberikan penguatan agar taat protokol kesehatan COVID-19. Seluruh penyelenggara di kampus sudah divaksin dua kali atas support Bupati Buleleng, Sekda dan Satgas COVID-19 daerah,” ujar lulusan S2 dan S3 UGM tersebut.

Dikatakan, pandemi memang membuat banyak kegiatan terkendala, tetapi kampus selalu berkoordinasi dengan Dirjen Bimas Hindu Kemenag RI, agar penggunaan keuangan negara tidak menyalahi aturan. Menyikapi semakin sulitnya perekonomian masyarakat, kata Suwindia, civitas akademika yang dimotori BEM sudah melakukan gerakan moral dengan memberikan sembako dalam program berbagi di depan kampus, dengan tetap memperhatikan prokes agar tidak menimbulkan kerumunan.

Baca juga:  Tak Ada Aktivitas Budaya, Gedung Mewah Ini Difungsikan Jadi Tempat Swab ASN Badung

“Kami berharap pandemi dapat diatasi bersama-sama. Kita membutuhkan kesadaran bersama, karena pandemi ini sudah memakan banyak korban. Karena itu perilaku hidup sehat, mulat sarira dalam falsafah Hindu perlu dikuatkan. Memang berat, namun tidak bisa dihindarkan, seluruh civitas didorong untuk menggetok-tularkan spirit hidup sehat dan tetap menjaga protokol kesehatan,” pungkas Suwindia.
(Subrata/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *