Seorang donatur membagikan nasi bungkus pada warga yang melintas di Jalan Sahadewa, Denpasar, Senin (2/8). (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Tas plastik berisi nasi bungkus nampak berjejer di sebuah gantungan yang diletakan di pinggir jalan. Nampak juga seorang pria yang sibuk membagikan plastik berisi nasi bungkus ke pengendara motor yang melintas.

I Nyoman Krisna Murthi, pria yang sibuk membagikan nasi bungkus itu mengatakan upayanya membantu warga terdampak lewat pembagian nasi bungkus agar dapat lebih menggugah rasa empati, dan menggalang semangat solidaritas gotong royong membantu sesama yang membutuhkan di masa pandemi. “Kalau ada orang yang punya lebih di masa pandemi ini, ya… berbagilah sedikit pada saudara-saudara kita yang kurang mampu,” ajaknya belum lama ini saat ditemui sedang membagikan nasi bungkus pada mereka yang melintas di Jalan Sahadewa, Denpasar.

Tak hanya Krisna, sejumlah donatur nasi bungkus mulai bermunculan di Bali, hampir merata di seluruh kabupaten/kota. Gerakan membantu sesama dengan berbagi nasi bungkus ini menjadi semacam tren di Bali untuk membantu warga terdampak COVID-19 dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Mereka bergotong royong, saling membantu, di tengah pandemi yang menghantam seluruh sendi kehidupan.

Di Buleleng ada “Kampung Baru Peduli” yang diinisiasi Lurah Kampung Baru Made Pasek Mudhana dengan menyediakan nasi bungkus gratis selama dua hari berturut-turut bagi warganya. Di Tabanan ada aksi bagi sembako dari sejumlah pemuda yang tergabung dalam komunitas Buahan Punk. Mereka menyasar para tukang suun, pedagang asongan, dan sopir angkutan di Pasar Dauh Pala dan Pasar Tabanan.

Baca juga:  Kejar Pendapatan dari Sumber Daya Air, Sungai di Bangli akan Dipasangi ''Watermeter''

Sejumlah pemuda di Kelurahan Loloan Timur, Kecamatan Jembrana yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Loloan (GPL) menginisiasi aksi gotong royong membantu sesama selama PPKM. Dalam gerakan ini, mereka memberi ruang saling berbagi dan saling menguatkan antarwarga dengan berbagi bahan makanan sehari-hari. Seperti beras, lauk pauk dan sayuran.

Gotong royong merupakan salah satu nilai kearifan lokal yang sangat dibanggakan bangsa Indonesia. Gerakan ini pun diharapkan bisa memberikan arti dalam upaya membantu warga terdampak pandemi, terutama dalam pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat.

Di Bali, istilah gotong royong ini tertuang lewat sejumlah konsep kearifan lokal yaitu sagilik-saguluk salunglung sabayantaka, paras paros sarpana ya. Yang artinya bersatu-padu, saling menghargai pendapat orang lain, saling mengingatkan, saling menyayangi, dan saling tolong-menolong.

Di tengah pandemi, upaya membantu dan bahu membahu ini mulai kembali bermunculan dalam beberapa pekan terakhir. Seiring penerapan PPKM Darurat hingga telah 3 kali menjalankan PPKM dengan level 3 dan 4.

Dari anak punk, ASN, organisasi, bahkan individu tergerak melakukan upaya berbagi. Mulai hal kecil, nasi bungkus hingga sembako yang bisa meringankan warga terdampak.

Salah satu donatur, Ir. Anak Agung Suryawan Wiranatha, M.Sc., Ph.D. mengaku tergerak berbagi membantu warga terdampak. Ia membagikan puluhan paket sembako untuk bisa meringankan beban warga di tengah PPKM.

Sasarannya, kata Agung, adalah juru parkir, tukang tambal ban keliling, hingga  pedagang bersepeda. Ia juga menaruh sejumlah paket di salah satu lokasi yang memang diperuntukkan untuk aksi berbagi itu.

Baca juga:  Selama Pandemi Covid-19, Angka Perceraian Naik Tajam

Guru dan ASN juga tergerak membantu. Diutarakan Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra, pengumpulan dana dari ASN dilandasi semangat gotong royong dan tulus ikhlas untuk membantu masyarakat yang mengalami kesusahan di tengah pandemi COVID-19.

Seluruh ASN Pemprov Bali mulai dari pejabat eselon I, II, III, IV, staf serta semua pejabat fungsional dalam waktu singkat secara sukarela ikut bergotong royong mapunia (menyumbang) sebagai bentuk kepedulian. Dana yang terkumpul dibelikan beras dan didistribusikan ke 9 kabupaten/kota. Ditargetkan sebanyak 100 ton beras bisa disumbangkan ke warga terdampak.

Penduduk Miskin Meningkat

Dari data BPS Bali, pandemi membawa dampak peningkatan penduduk miskin. Pada Maret 2021, jumlah penduduk miskin di Bali naik 5,05 ribu orang menjadi 201,97 ribu orang atau sekitar 4,53 persen dari total penduduk Bali. Jika dibandingkan periode September 2020, angka kemiskinan Bali pada Maret 2021 mengalami kenaikan 0,08 persen dari 4,45 persen menjadi 4,53 persen.

Meskipun kenaikan penduduk miskin Bali naik rendah, namun ada indikasi grafik kemiskinan yang terus meningkat di masa pandemi. Dari demografinya, penduduk miskin di Bali, lebih tinggi di perdesaan dari perkotaan.

Persentase penduduk miskin di perkotaan yaitu 4,12 persen naik 0,08 persen poin. Sedangkan perdesaan mencapai 5,52 persen naik 0,12 persen poin.

Baca juga:  Indonesia Diproyeksikan Masuk dalam Negara Pemulihan Ekonomi Tercepat Setelah Tiongkok

Presiden Joko Widodo dalam berbagai kesempatan selalu mengutarakan tentang upaya gotong royong. Baik itu dalam penanganan pandemi, lewat penerapan 3 M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak), 3 T (tracing, testing, treatment), vaksinasi hingga membantu warga terdampak.

Presiden meyakini semangat gotong royong akan terus melekat dalam diri untuk bersama menghadapi tantangan saat ini. “Saya percaya semangat kebersamaan dan gotong royong yang diwarisi oleh para pendiri bangsa akan selalu melekat dalam jiwa kita laksana api yang menyala-nyala terutama di saat bangsa dan negara kita menghadapi ujian dan tantangan,” lanjut Presiden saat pelaksanaan Zikir dan Doa Kebangsaan 76 Tahun Indonesia Merdeka, secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Minggu, 1 Agustus 2021.

Di samping itu, Presiden juga mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersama berikhtiar menghadapi pandemi, salah satunya dengan memanjatkan doa. Menurutnya, doa merupakan kekuatan yang dahsyat untuk membangkitkan harapan dan optimisme.

“COVID-19 adalah tantangan yang harus kita atasi bersama melalui usaha dan kerja keras serta pengorbanan kita dalam menjalani berbagai pembatasan kegiatan ini. Insyaallah kita akan dapat segera terbebas dari pandemi COVID-19,” tandasnya saat mengumumkan kelanjutan PPKM Level 4, Senin (2/8), dipantau dari Denpasar.

Upaya gotong royong ini, diharapkan bisa menjadi gerakan massif yang mampu mengeluarkan bangsa Indonesia dari cengkraman pandemi yang mengancam berbagai sektor. Dengan bersatu, semua rintangan pasti bisa kita diatasi. Semoga. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *