DENPASAR, BALIPOST.com – Deretan nama musisi dan band mengumumkan batal tampil pada Pestapora 2025 hari kedua. Salah satunya adalah Navicula Band.
Mundurnya para musisi yang tampil dalam Pestapora ini diduga karena adanya keterlibatan PT Freeport Indonesia sebagai sponsor Pestapora 2025.
“Baru kemarin (5 September 2025,red) kami mendapat kabar bahwa salah satu sponsor yang ada di Pestapora adalah Freeport (PT Freeport Indonesia,red),” ujar Navicula Band saat dikonfirmasi, Sabtu (6/9).
Dikatakan, meski pun Pestapora akhirnya memutuskan hubungan kerjasama dengan Freeport, Navicula memutuskan tetap batal tampil demi perjuangan masyarakat Papua, khsusnya masyarakat adat, dalam mempertahankan ruang dan lingkungan hidup mereka.
Sejak dulu Navicula yang merupakan band asal Bali ini selalu menganggap bahwa musik lebih dari sekedar hiburan. Musik bisa menjadi suara untuk perubahan sosial dan media edukasi.
Harapannya dengan peristiwa ini, lebih banyak musisi, audiens, dan penyelenggara acara/EO menjadi lebih bijak dalam menjalin kerja sama dengan pihak sponsor karena ruang-ruang seni sebaiknya tidak terafiliasi dengan perusahaan-perusahaan raksasa yang berkaitan dengan deforestasi, penindasan masyarakat adat, pencemar lautan dan perusakan lingkungan lainnya.
Seperti diketahui, Navicula yang merupakan sebuah band dengan warna musik grunge dan dijuluki dengan sebutan “The Green Grunge Gentlemen”, identik dengan lagu-lagu bertemakan kritik sosial dan lingkungan. Tumbuh dan berkembang di Bali, band yang berdiri sejak tahun 1996 ini terdiri dari Robi (gitar dan vokal), Dadang atau akrab disapa Dankie (gitar), Palel (drum), dan Krishna (bass) ini menyerap banyak inspirasi dari beragam budaya dan informasi dari berbagai belahan dunia, seperti isu sosial, serta perubahan ekologi yang terjadi di Bali dan dunia secara global.
Selain Navicula, Band Hindia, Feast, Sukatani, The Jeblogs, Negativa, Leipzig, Kelelawar Malam, Rebellion Rose, Swellowe, Rrag, Keep It Real, Rekah, Xin Lie, Ornament, dan Centra juga mengumumkan batal tampil di Pestapora 2025. (Ketut Winata/balipost)
