Petugas ber-APD melakukan pemakaman pasien COVID-19 meninggal. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pada Senin (2/8), dilaporkan rekor tambahan korban jiwa oleh Bali. Yaitu sebanyak 47 orang

Data Dinas Kesehatan Provinsi Bali, menunjukkan seluruh kabupaten/kota melaporkan tambahan kematian karena COVID-19.

Tambahan korban jiwa terbanyak dilaporkan zona merah Tabanan, sebanyak 12 orang. Disusul di urutan kedua adalah Badung dan Buleleng 8 orang.

Kemudian Denpasar melaporkan 6 warga meninggal. Bangli mencatatkan 4 korban jiwa, Jembrana 3 orang, Gianyar, Klungkung, dan Karangasem sama-sama bertambah 2 korban jiwa.

Tabanan sudah masuk hari keduapuluh tujuh melaporkan korban jiwa. Kumulatifnya mencapai 142 kematian. Jika dirata-ratakan, kematian per hari yang dilaporkan Tabanan mencapai 5,2 jiwa.

Sebanyak 12 pasien meninggal dilaporkan Tabanan, terdiri dari 8 pria dan 4 perempuan. Usianya antara 39 hingga 90 tahun.

Seluruhnya memiliki komorbid. Jenisnya stroke, kanker, sesak napas, gangguan ginjal, jantung, tekanan darah tinggi, hipertiroid, dan diabetes melitus. Sepuluh orang meninggal pada hari ini, sedangkan 2 pasien meninggal pada 1 Agustus.

Baca juga:  Dokter Kandungan Ditemukan Meninggal di Pantai Mengiat

Pasien meninggal sebanyak 8 orang dilaporkan Badung, terdiri dari 4 pria dan 4 perempuan. Usianya 38 hingga 76 tahun.

Tujuh pasien tidak berkomorbid. Hanya satu yang meninggal memiliki penyakit penyerta yaitu tekanan darah tinggi. Satu orang meninggal pada 31 Juli, sedangkan sisanya pada 2 Agustus.

Pasien Meninggal Buleleng

Pasien meninggal dari Buleleng juga dilaporkan 8 orang, terdiri dari 4 pria dan 4 perempuan. Usianya antara 38 hingga 80 tahun.

Seluruhnya memiliki penyakit penyerta. Jenisnya tekanan darah tinggi, jantung, ginjal, paru, stroke, diabetes, dan maag. Enam meninggal pada hari ini, sementara 2 orang meninggal pada 1 Agustus.

Enam orang dilaporkan meninggal oleh Denpasar, terdiri dari 3 pria dan 3 perempuan. Usianya antara 60 hingga 70 tahun.

Lima orang memiliki komorbid. Jenisnya tekanan darah tinggi, diabetes, stroke, gangguan ginjal, dan jantung. Tiga meninggal hari ini dan sisanya meninggal pada 1 Agustus.

Baca juga:  Tiga Terpidana Skimming dan 38 Napi Lainnya Bebas Hari Ini

Empat pasien meninggal dari Bangli, terdiri dari 3 perempuan dan 1 pria. Usianya antara 9 bulan hingga 88 tahun.

Tiga pasien meninggal tidak memiliki komorbid dan meninggal pada hari ini. Bayi berusia 9 bulan memiliki penyakit penyerta radang otak dan meninggal pada 31 Juli.

Tiga pasien meninggal dilaporkan Jembrana, terdiri dari 2 perempuan dan 1 pria. Usianya antara 52 hingga 70 tahun.

Dua pasien memiliki komorbid, jenisnya diabetes dan tekanan darah tinggi. Dua dinyatakan meninggal hari ini, sedangkan 1 pasien meninggal pada 1 Agustus.

Pasien meninggal dilaporkan Karangasem terdiri dari pria 51 tahun dan pria 64 tahun. Seluruhnya tidak berkomorbid.

Pasien usia 51 tahun dirawat di RSUD Karangasem dan meninggal pada 1 Agustus. Sementara pasien yang satunya dirawat di RSUP Sanglah dan meninggal 2 Agustus.

Pasien meninggal dari Gianyar terdiri dari pria usia 76 tahun dan perempuan 74 tahun. Keduanya tidak berkomorbid.

Baca juga:  PDIP Kuasai 65 Persen Kursi DPRD Gianyar, Ini Nama Kadernya

Pasien pria dirawat di RSUP Sanglah pada 2 Agustus. Sedangkan pasien perempuan dirawat di RSU Premagana meninggal pada 1 Agustus.

Pasien meninggal dari Klungkung seluruhnya perempuan. Pasien berusia 84 tahun tidak berkomorbid dam meninggal pada 2 Agustus saat dirawat di RSUD Klungkung. Sedangkan pasien berumur 53 tahun memiliki penyakit jantung meninggal pada 2 Agustus di RS yang sama.

Kumulatif korban jiwa mencapai 2.231 orang. Rinciannya 2.225 WNI dan 6 WNA.

Posisi lima teratas dengan jumlah warga meninggal karena COVID-19 terbanyak adalah Denpasar 517 orang, Badung 356 orang, Tabanan 337 orang, Buleleng 302 orang, dan Karangasem 162 orang. Sedangkan posisi keenam hingga sembilan adalah Gianyar 159 orang, Bangli 146 orang, Jembrana 127 orang, dan Klungkung 98 orang. Terdapat juga 21 warga kabupaten lain yang meninggal karena COVID-19 di Bali. (Winatha/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *