Anggota DPRD Klungkung, Wayan Suarta saat menjalani vaksinasi. (BP/Istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Seluruh anggota DPRD Klungkung akhirnya mendapat giliran vaksinasi COVID-19 Aula di RSUD Klungkung, Sabtu (6/3). Namun, dari 30 legislator, empat di antaranya tak mengikuti vaksinasi ini.

Alasannya, kondisi kesehatannya mereka tak memenuhi syarat. Empat anggota dewan itu, adalah Luh Andriani (Hanura), Sri Handayani (Hanura), Ketua DPRD A.A Gde Anom (PDIP) dan Gede Artison Andarawata (Demokrat).

Jadi, ada 26 anggota dewan yang menjalani vaksinasi pertama ini. Proses vaksinasi memperhatikan protokol kesehatan, sehingga setiap anggota dewan datang ke lokasi vaksinasi secara bergiliran.

Baca juga:  Vaksinasi Massal di Klungkung, Pedagang Tak Punya Kendaraan dan Lansia Dijemput Petugas Pasar

Sejumlah anggota dewan mengaku tak merasakan sesuatu gejala yang aneh terjadi di dalam tubuhnya. Semua berjalan biasa-biasa saja.

Seperti yang diungkapkan Wayan Suarta, legislator asal Nusa Penida dari Partai Gerindra ini, mengatakan usai vaksinasi, ia langsung beraktivitas seperti biasa. Tidak ada gangguan kesehatan atau rasa aneh yang dirasakan di dalam tubuhnya.

Demikian juga legislator lainnya, Nengah Mudiana. Politisi Gerindra ini bahkan sebelumnya punya fobia (takut berlebihan).

Baca juga:  Klungkung Gelar "Kick Off" Vaksinasi Covid-19 Dosis Penguat

Namun, karena niatnya tinggi mendukung program vaksinasi pemerintah, ia memberanikan diri untuk tetap ikut dan memenuhi syarat vaksinasi. Untuk meredakan fobianya, Mudiana nampak dibantu rekannya di Gerindra Wayan Widiana, dengan memegangi tangannya, agar vaksin masuk dengan lancar.

“Astungkara aman-aman saja. Tidak ada yang aneh. Bahkan, setelah vaksinasi kami di Fraksi Gerindra langsung keliling membagikan sembako kepada korban angin kencang di Kecamatan Dawan, Klungkung dan Banjarangkan,” kata politisi asal Banjar Tangkas ini.

Baca juga:  Vaksinasi COVID-19 di Klungkung Lampaui 70 Persen

Sama halnya dengan Suarta dan Mudiana, Wayan Widiana juga mengaku tak ada yang membahayakan. Jadi, ia mengajak masyarakat nantinya untuk tidak takut divaksin COVID-19.

Ikuti vaksinasi ini agar program pemerintah segera tuntas dan pandemi COVID-19 diharapkan dapat segera berakhir. Setelah vaksinasi pertama, selanjutnya mereka akan menjalani vaksinasi kedua dua pekan lagi, pada 20 Maret nanti. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *