dr. Ketut Suarjaya. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Vaksinasi yang belum dapat dilaksanakan secara serempak terhadap seluruh masyarakat dan baru bertahap untuk yang diprioritaskan seperti tenaga kesehatan, masih membuka peluang terjadinya penyebaran pandemi bagi mereka belum tervaksinasi. Oleh karena itu, penegakan protokol kesehatan (Prokes) mutlak masih diperlukan sepanjang pandemi masih terjadi.

“Penerapan Prokes harus tetap dilaksanakan secara disiplin oleh semua lapisan masyarakat,”tegas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya, Selasa (5/1).

Suarjaya, menegaskan jangan sampai ada terbangun narasi di masyarakat bahwa Covid-19 akan usai karena sudah ada vaksin. Apalagi, jumlahnya tidak sebanding kalau dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia, dan Bali pada khususnya. Sehingga tidak mungkin terpakai dalam waktu bersamaan, sehingga harus bertahap. Hal ini tentu berpengaruh kepada masyarakat yang belum memakai vaksin, apabila lalai akan Prokes.

Baca juga:  China Temukan Kasus Flu Burung Baru

Berdasarkan keterangan Menkes RI, kata dia, secara teknis program vaksinasi rencananya akan berlangsung selama 15 bulan. Yang di mulai Januari 2021 hingga Maret 2022 yang menyasar sekitar 181 juta jiwa penduduk dengan penambahan cadangan sekitar 15%. Dari 269 juta penduduk Indonesia, yang di atas 18 tahun diidentifikasi ada 188 juta rakyat. Dari 188 juta rakyat Indonesia yang dikeluarkan ini karena kondisinya hamil atau pernah terkena Covid-19, menjadi 181 juta rakyat Indonesia. Jumlah inilah yang menjadi target vaksinasi, dan masing – masing orang akan membutuhkan setidaknya dua kali proses vaksin untuk mencapai herd immunity. Sehingga, jumlahnya totalnya sekitar 362 juta vaksin. Selain itu, jumlah vaksin juga ditambah 15 persen. Dengan demikian, total vaksin yang disiapkan untuk Indonesia sebanyak 420 juta.

Baca juga:  Tak Cukup Hanya Berkantor, Menparekraf Diharapkan Keluarkan Kebijakan Seperti Ini untuk Bali

“Pada tahap pertama ini, Bali sudah menerima 31 ribu vial vaksin yang disimpan di ruang penyimpanan Vaksin (cold room) Dinas Kesehatan Provinsi Bali sebelum di distribusikan ke seluruh Kabupaten/Kota di Bali, karena masih dalam tahap pengujian oleh BPOM,”ujar dr. Suarjaya sembari mengatakan pada tahap awal vaksinasi yang berlangsung Januari hingga April 2021 diprioritaskan tenaga kesehatan di Bali yang jumlahnya 30.320 orang. (Winatha/Balipost)

Baca juga:  Harga Produk Pertanian Jatuh, Pemerintah Beli Hasil Petani
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *