Seorang pekerja memasukkan sampah ke dalam mesin Incenerator yang berada di TPS Mengwitani, (BP/dok)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Kontribusi perayaan Hari Raya Galungan, Rabu (16/9) lalu terhadap lonjakan volume sampah di Kabupaten Badung, tak signifikan. Justru volume sampah pada perayaan kemenangan dharma di tengah pandemi Covid-19 turun.

Kabid Pengelolaan Kebersihan dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun DLHK Badung, A.A Gede Agung Dalem, mengatakan lonjakan sampah hari Raya Galungan tidak ada peningkatan berarti, masih normal-normal.

“Sepertinya hari raya kali ini tak banyak produksi sampah. Sampai siang ini (kemarin) baru masuk 93 ton. Bulan Agustus rata-rata 138 Ton per hari,” ujar Agung Dalem, Kamis (17/9).

Baca juga:  Musim Kemarau, Peternak Sapi Kesulitan Pakan dan Air Minum

Menurutnya, pihaknya terus berupaya untuk memaksimalkan pengelolaan sampah di TPS Mengwitani. Kini TPS yang dibangun di penghujung tahun 2019 itu baru mampu mengelola 20 ton sampah perhari dari 130 ton sampah Perhari se Kabupaten Badung.

“Perhari kini 10 truk sampah masuk TPS Mengwitani. Jumlah itu setara dengan 20 ton sampah. Baru itu yang mampu kami pilah di TPS Mengwi,” katanya.

Baca juga:  Temi Hengkang, FPTI DKI Siap Beri Kompensasi ke Bali

Dikatakan, dari 20 ton sampah terdiri dari 56 persen sampah organik dan sisanya sampah anorganik.”yang organic terdiri dari sampah organic basah dan kering. Yang kering akan langsung dikelola menjadi kompos, dan yang basah akan dijadikan pakan maggot. Untuk yang sampah daur ulang langsung ditangani oleh petugas,” pungkasnya. (Parwata/Bali Post)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *