Pertemuan antara Kadis PUPR, PDAM dan Nyoman Sukra. (BP/Ist)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Intrusi air laut atau merembesnya air laut mulai terjadi di kawasan Patasari Kuta. Hal tersebut ditandai dengan kondisi sumur masyarakat setempat yang kini airnya terasa payau dan asin.

Salah seorang tokoh masyarakat Patasari, Nyoman Sukra yang akrab disapa Mr. Dolphin tak memungkiri bahwa kondisi air sumur masyarakat setempat kini memang dikeluhkan payau dan asin. Semula masyarakat menduga bahwa hal itu disebabkan dampak dari proyek normalisasi dan penataan muara Tukad Mati. Namun ia membantah hal tersebut, sebab hal itu ia rasa lebih dipengaruhi perkembangan wilayah di Patasari.

Baca juga:  Satgas Gotong Royong Desa Adat Waspadai Duktang

Menurutnya, saat ini banyak berdiri usaha besar di kawasan bypass Ngurah Rai, yang notabene dekat dengan Patasari. Yang mana, diduga usaha tersebut mempergunakan air bawah tanah. “Penggunaan air bawah tanah yang tidak terkontrol itulah yang menyebabkan intrusi air laut. Ini sudah pernah kita sampaikan,” bebernya.

Berubahnya kondisi air sumur masyarakat di Patasari kata dia, sebenarnya sudah terjadi mulai tahun 2014. Saat itu memang ada beberapa sumur warga, utamanya yang dipingiran alur Tukad Mati mengalami kondisi payau. Kondisi itu semakin parah terjadi tahun 2016, seiring dengan berdirinya usaha-usaha besar di jalan by pass Ngurah Rai.

Baca juga:  Sambut Galungan, Astra Motor Bali Bagikan Daging Ke Panti Asuhan

Sementara proyek normalisasi dan penataan muara Tukad Mati tahap I oleh Pemkab Badung selesai tahun 2015 dan penataan tahap II oleh BWS Bali Penida selesai akhir tahun 2019. “Jadi, normalisasi itu tidak ada hubungannya dengan kondisi sumur warga. Penataan itu kan kaitannya dengan antisipasi banjir dan kebersihan sungai,” tegasnya.

Terkait kondisi itu, masyarakat setempat diketahui telah memohon adanya sambungan air PDAM. Rabu (26/8) Dinas PUPR kabupaten Badung bersama PDAM Tirta Mangutama telah turun mengecek kondisi eksisting di lapangan. Di Patasari, ada sekitar 400 an warga yang bermukim.

Baca juga:  Hujan, Produksi Listrik PLTS di Kayubihi Turun

Direktur Tekhnik PDAM Mangupura, Wayan Suyasa menerangkan bahwa, permintaan penyambungan tersebut adalah bentuk respon cepat dari Bupati Nyoman Giri Prasta, atas permintaan warga. Penyambungan tersebut diakuinya akan segera dilakukan, seiring sosialisasi dan pendataan pemohon yang akan dilakukan warga setempat. “Disana kan ada pipa kita, jadi tinggal kita sambung saja ke rumah tangga. Tidak ada masalah untuk penyambungan jaringan ke rumah tangga,” bebernya. (Yudi Karnaedi/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *