Pura Luhur Rambut Siwi pada Pujawali yang digelar mulai Selasa (19/5) hingga Rabu (20/5) tidak melibatkan banyak umat. (BP/Olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Pujawali Pura Luhur Rambut Siwi yang puncaknya pada Selasa (19/5) dan Rabu (20/5) dilaksanakan lebih singkat dibandingkan sebelum-sebelumnya. Selain itu, umat sedharma diimbau untuk tidak tangkil ke Pura Luhur Rambut Siwi guna menekan penyebaran COVID-19. Hal ini sesuai dengan keputusan paruman pengempon Pura Luhur Dang Khayangan Rambut Siwi tanggal 8 April lalu.

Klian Semaya Dharma Kerti Pengempon Rambut Siwi, I Gusti Made Sedana, Minggu (17/5) mengatakan, berdasarkan keputusan Pengempon pujawali akan dilaksanakan selama dua hari yakni pada Selasa (19/5) dan Rabu (20/5). “Pelaksanaan dan kepanitian lebih kecil. Tidak melibatkan banyak umat. Di masing-masing parahyangan dilaksanakan oleh Pemangku, Juru Sapuh dan panitia,” ujar Sedana.

Baca juga:  Pura Kawitan Mahagotra Catur Sanak Pasek Kayuan Gelar Pujawali

Umat Sedharma juga dimohonkan tidak tangkil ke Pura Luhur Dangkhayangan Rambut Siwi dan cukup menghaturkan pejati di sanggar kemulan masing-masing pemrajan umat.

Berbeda dengan Pujawali sebelumnya, rangkaian Pujawali juga lebih diringkas dan hanya melibatkan pengempon dan pengurus pengendel. Seperti tidak melaksanakan mebejian, hanya ngubeng. Dan tidak mengerahkan masyarakat yang banyak. Pada saat pujawali nanti juga akan dilaksanakan selama dua hari. Dimulai pada Selasa (19/5) anggara kliwon perang bakat digelar pecaruan di masing-masing pura, mapakelem dan nunas tirta. Selanjutnya di hari Rabu Buda Umanis perang bakat, puncak karya digelar pengodalan dipuput Ida Pedanda Griya Pangyangan dan Ida Pedanda Istri Geriya Taman Sari Tibu Sambi. Selanjutnya pada sore harinya langsung nyineb karya.

Baca juga:  Pujawali di Pura Dasar Bhuana Gelgel "Masineb"

“Kami harapkan agar umat sedharma mengikuti imbauan ini. Agar menghaturkan pejati di sanggar kemulan masing-masing,” ujarnya.

Masing-masing desa adat pengempon, menurutnya juga akan dilibatkan namun hanya perwakilan. Pihak pengempon Pura menurutnya juga selama penanggulangan Covid-19 ini tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan mewajibkan mengenakan masker dan cuci tangan dengan sabun serta penyemprotan disinfektan di sekitar areal Pura. Proses persembahyangan yang dilakukan oleh panitia karya menurutnya di masing-masing Pura di Pura Luhur Rambut Siwi, juga menerapkan phisycal distancing. (Surya Dharma/Balipost)

Baca juga:  Pupuk Kebersamaan, Sejak 1973 Warga Pumahan Lestarikan Megibung
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *